PLN Pening Rupiah Hampir Sentuh Rp 14.000/US$
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
24 April 2018 18:47

Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN (Persero) mengaku kegiatan operasional perusahaan ikut terdampak seiring dengan melemahnya rupiah terhadap dolar AS hingga mendekat Rp 14.000/US$.
Ditektur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan hal itu utamanya disebabkan pembelian bahan baku yang dilakukan dengan mata uang dolar.
"Bayar batu bara pakai dolar, pakai Independent Power Producer (IPP) pakai dolar, bayar BBM pakai dolar," ujar Sofyan di Gedung DPR RI, Selasa (24/4/2018).
Mengatasi hal tersebut, Sofyan mengaku tak bisa berbuat banyak.
(ray/ray) Next Article Tergenang Banjir, PLN Lakukan Inspeksi Sejumlah Gardu
Ditektur Utama PLN Sofyan Basir mengatakan hal itu utamanya disebabkan pembelian bahan baku yang dilakukan dengan mata uang dolar.
"Bayar batu bara pakai dolar, pakai Independent Power Producer (IPP) pakai dolar, bayar BBM pakai dolar," ujar Sofyan di Gedung DPR RI, Selasa (24/4/2018).
Pihaknya terpaksa harus melakukan penambahan biaya. "Kami cari uangnya nanti," kata dia.
Direktur Perencanaan PLN Syofvi menyampaikan hal serupa. Menurut dia, penguatan dolar pasti sangat berpengaruh terhadap keuangan perusahaan, namun dia tidak memiliki angka pasti pengaruh tersebut.
"Hitungannya saya lupa berapa, Pak Sarwono (Ditektur Keuangan PLN) yang tahu, setiap Rp 100 sama dengan berapa triliun, padahal di APBN kan asumsi rupiah hanya Rp 13.400," sebut dia.
Direktur Perencanaan PLN Syofvi menyampaikan hal serupa. Menurut dia, penguatan dolar pasti sangat berpengaruh terhadap keuangan perusahaan, namun dia tidak memiliki angka pasti pengaruh tersebut.
"Hitungannya saya lupa berapa, Pak Sarwono (Ditektur Keuangan PLN) yang tahu, setiap Rp 100 sama dengan berapa triliun, padahal di APBN kan asumsi rupiah hanya Rp 13.400," sebut dia.
(ray/ray) Next Article Tergenang Banjir, PLN Lakukan Inspeksi Sejumlah Gardu
Most Popular