Internasional

Jepang Tak Ingin Teken Kesepakatan Dagang Bilateral dengan AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 April 2018 14:51
Jepang tegaskan perundingan kesepakatan dagang di bawah kerangka baru dengan AS tidak akan terjadi hingga bulan Juni karena prioritaskan ratifikasi TPP.
Foto: REUTERS/Kevin Lamarque
Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam konferensi tingkat tinggi pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump sepakat untuk membentuk kerangka kerja baru yang berfokus pada perdagangan bilateral. Kerangka kerja baru itu dipimpin oleh Menteri Ekonomi Jepang Toshimitsu Motegi dan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Tindakan itu bisa membuat Jepang secara langsung berada di bawah tekanan AS agar terlibat perundingan kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA) bilateral. Jepang sendiri mewaspadai diskusi semacam itu dan justru ingin meyakinkan Washington agar kembali bergabung ke pakta dagang multilateral Trans-Pacific Partnership (TPP).


"Kami telah mengatakan kepada pihak AS bahwa diskusi [di bawah kerangka kerja baru] akan dimulai sekitar pertengahan Juni atau setelahnya," kata Motegi dalam konferensi pers, dilansir dari Reuters.

"Kami tidak berpikir untuk menandatangani FTA bilateral," tambahnya.

Trump menarik AS keluar dari TPP di awal tahun 2017 dan berkata tidak akan mempertimbangkan untuk bergabung kembali kecuali persyaratan yang diberikan lebih baik daripada pakta sebelumnya.

Sejak AS keluar dari TPP, 11 negara lainnya masih menjalankan perjanjian dagang itu dengan kesepakatan mereka sendiri. Jepang, yang mendaftar ke pakta itu, ingin mengesahkan beberapa undang-undang terkait pakta baru itu lewat parlemen dalam sesi yang sedang berlangsung sampai tanggal 20 Juni.

Jepang berharap bisa menunda penyelesaian negosiasi dagang dengan AS sampai parlemen mengeluarkan keputusan yang jelas terkait TPP. Hal itu disebabkan pemerintah lebih memprioritaskan masuk ke dalam TPP terlebih dahulu, kata para pejabat pemerintahan.

Jepang dan AS pun masih berselisih tentang cara mengatur diskusi perdagangan. Jepang menentang kesepakatan dagang dua arah karena khawatir akan ditekan untuk membuka pasar yang sensitif secara politik, seperti pertanian.


Namun, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin terus mendesak Jepang dengan mengatakan Washington menginginkan FTA bilateral pada pekan lalu.

Meskipun Jepang masih berharap Trump akan mengubah pikirannya tentang TPP, negara itu mencoba mengamankan pertaruhannya dengan menjadi lebih terbuka terhadap berbagai bentuk kesepakatan dagang dengan Washington, kata para pejabat pemerintah yang mengetahui negosiasi tersebut.
(prm) Next Article Meski Enggan, Jepang Mulai Bahas Perjanjian Dagang dengan AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular