
Internasional
Setelah Trump, Wapres AS Desak Jepang Teken Perjanjian Dagang
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
13 November 2018 15:42

Tokyo, CNBC Indonesia - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Mike Pence terus menekan Jepang untuk mengurangi surplus perdagangannya dengan AS. Pada Selasa (13/11/2018), ia mengatakan barang dan jasa AS terlalu sering menghadapi hambatan di Jepang dan perjanjian perdagangan bilateral menawarkan jalan terbaik ke depan.
Dalam konferensi pers setelah berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Pence juga mengatakan sanksi terhadap Pyongyang akan tetap berlaku penuh sampai denuklirisasi menyeluruh Korea Utara tercapai.
"AS telah terlalu lama mengalami ketidakseimbangan perdagangan dengan Jepang. Produk dan layanan AS terlalu sering menghadapi hambatan untuk bersaing secara adil di pasar Jepang," kata Pence pada penampilan media bersama dengan Abe, dilansir dari Reuters.
"Peluang terbaik untuk perdagangan bebas, adil dan timbal balik akan datang dalam perjanjian perdagangan bilateral," tambahnya.
Presiden AS Donald Trump telah mengkritik Jepang atas kebijakan perdagangannya. Ia menegaskan bahwa Tokyo memperlakukan AS secara tidak adil dengan mengirim jutaan mobil ke Amerika Utara sambil memblokir impor mobil dan produk pertanian AS.
Jepang mengatakan pasar untuk barang-barang manufaktur di negaranya itu terbuka, meskipun mereka melindungi produk pertanian yang sensitif secara politik.
Pada September, Abe dan Trump setuju untuk memulai pembicaraan perdagangan dalam pengaturan yang muncul setidaknya untuk sementara. Ini akan melindungi produsen mobil Jepang dari bea masuk lebih lanjut atas ekspor mereka, yang berkontribusi sekitar dua pertiga dari surplus perdagangan Jepang senilai US$69 miliar (Rp 1.025 triliun) dengan AS.
Jepang telah menegaskan perjanjian barang pada perdagangan baru tidak akan menjadi perjanjian perdagangan bebas yang luas, tetapi Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan ia ingin kesepakatan perdagangan bebas penuh yang memerlukan persetujuan Kongres.
Abe tidak berkomentar langsung tentang sifat kesepakatan di masa depan.
"Mengenai ekonomi, kami menegaskan kembali bahwa kami berniat untuk memperluas perdagangan bilateral dan investasi secara saling menguntungkan sesuai dengan pernyataan bersama Jepang-AS pada September. Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan berdasarkan aturan yang adil," kata Abe.
Departemen Perdagangan AS telah mengajukan rancangan rekomendasi ke Gedung Putih terkait penyelidikannya mengenai apakah akan ada bea masuk hingga 25% terhadap mobil impor dan suku cadang dengan alasan keamanan nasional, kata dua pejabat pemerintah di Washington.
Setelah bertemu Abe, Pence yang menegaskan bahwa Washington tetap berkomitmen untuk wilayah Indo-Pasifik, akan menuju ke Singapura untuk menghadiri KTT ASEAN dan kemudian ke forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Papua Nugini. Trump tidak menghadiri pertemuan tersebut.
(prm) Next Article Pence Berkunjung, Persaingan Konsep Indo-Pasifik AS-RI Muncul
Dalam konferensi pers setelah berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Pence juga mengatakan sanksi terhadap Pyongyang akan tetap berlaku penuh sampai denuklirisasi menyeluruh Korea Utara tercapai.
"AS telah terlalu lama mengalami ketidakseimbangan perdagangan dengan Jepang. Produk dan layanan AS terlalu sering menghadapi hambatan untuk bersaing secara adil di pasar Jepang," kata Pence pada penampilan media bersama dengan Abe, dilansir dari Reuters.
![]() |
Jepang mengatakan pasar untuk barang-barang manufaktur di negaranya itu terbuka, meskipun mereka melindungi produk pertanian yang sensitif secara politik.
Pada September, Abe dan Trump setuju untuk memulai pembicaraan perdagangan dalam pengaturan yang muncul setidaknya untuk sementara. Ini akan melindungi produsen mobil Jepang dari bea masuk lebih lanjut atas ekspor mereka, yang berkontribusi sekitar dua pertiga dari surplus perdagangan Jepang senilai US$69 miliar (Rp 1.025 triliun) dengan AS.
Jepang telah menegaskan perjanjian barang pada perdagangan baru tidak akan menjadi perjanjian perdagangan bebas yang luas, tetapi Perwakilan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan ia ingin kesepakatan perdagangan bebas penuh yang memerlukan persetujuan Kongres.
Abe tidak berkomentar langsung tentang sifat kesepakatan di masa depan.
"Mengenai ekonomi, kami menegaskan kembali bahwa kami berniat untuk memperluas perdagangan bilateral dan investasi secara saling menguntungkan sesuai dengan pernyataan bersama Jepang-AS pada September. Untuk mewujudkan pembangunan ekonomi kawasan Indo-Pasifik yang bebas, terbuka dan berdasarkan aturan yang adil," kata Abe.
Departemen Perdagangan AS telah mengajukan rancangan rekomendasi ke Gedung Putih terkait penyelidikannya mengenai apakah akan ada bea masuk hingga 25% terhadap mobil impor dan suku cadang dengan alasan keamanan nasional, kata dua pejabat pemerintah di Washington.
Setelah bertemu Abe, Pence yang menegaskan bahwa Washington tetap berkomitmen untuk wilayah Indo-Pasifik, akan menuju ke Singapura untuk menghadiri KTT ASEAN dan kemudian ke forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik di Papua Nugini. Trump tidak menghadiri pertemuan tersebut.
(prm) Next Article Pence Berkunjung, Persaingan Konsep Indo-Pasifik AS-RI Muncul
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular