Pengusaha: Tenaga Kerja RI Belum Siap Sambut Industri 4.0

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
23 April 2018 17:41
Indonesia dinilai belum siap hadapi Industri 4.0 dari sisi tenaga kerja.
Foto: McDonald's Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Pengusaha khawatirkan kesiapan tenaga kerja di Indonesia dalam menghadapi revolusi industri jilid 4 atau Industri 4.0.

Soebronto Laras, Presiden Komisaris PT Indomobil Suzuki International Tbk (IMAS), mengatakan sebagian besar tenaga kerja di Indonesia hanya lulusan sekolah dasar atau SD.

"160 juta tenaga kerja kita, 60%-nya berijazah SD," jelasnya hari ini, Senin (23/4/2018), dalam konferensi pers persiapan Munas Apindo.

Di sisi lain, lanjutnya, industri juga harus mengembangkan pabrik-pabriknya untuk dapat bertahan di era Industri 4.0.

"Di IIMS [Indonesia International Motor Show], Jokowi mengingatkan pengusaha otomotif harus siap tutup pabrik [kalau tidak melakukan pengembangan] karena arahnya ke robotic. Kami [Indomobil] bangun pabrik baru di Cikarang senilai US$ 1 miliar dengan peralatan robotic karena membuat komponen-komponen siap ekspor," jelas Soebronto.


Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan Industri 4.0 membuat lapangan kerja semakin spesifik.

"Reformasi ketenagakerjaan secara menyeluruh diperlukan untuk mengoptimalkan bonus demografi," katanya.


Adapun Apindo besok akan menggelar Munas X untuk menentukan langkah asosiasi dalam lima tahun ke depan, termasuk memilih pengurus baru.

Secara khusus, tema yang diambil Apindo dalam Munas X adalah terkait isu tenaga kerja di era Industri 4.0.

"Program Jokowi untuk fokus ke pengembangan SDM sesudah infrastruktur juga menjadi alasan kami mengambil tema ini," kata Hariyadi.

(ray/ray) Next Article 60% Tenaga Kerja Lulusan SD, RI Tak Siap Hadapi Industri 4.0

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular