
Rupiah Jeblok, Importir Menjerit dan Harus Kurangi Kapasitas
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
21 April 2018 20:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Kalangan pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) terpaksa harus mengurangi kapasitas produksinya di tengah pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi sejak awal 2018.
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, ada dilema tersendiri yang dirasakan kalangan pengusaha yang mayoritas bahan bakunya impor ditengah tekanan mata uang Garuda.
Pertama, mayoritas pengusaha melakukan modifikasi produk. Haryadi mengatakan, upaya melakukan modifikasi tersebut bertujuan untuk tetap memenuhi kebutuhan masyarakat, tanpa harus menaikan harga.
"Misalnya di makanan dan minuman, biasanya itu satu kotak 50 ml, sekarang menjadi 25 ml. Mereka tidak bisa memenuhi semua kebutuhan, karena mahal sekali bahan bakunya," kata Hariyadi saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Sabtu (21/4/2018).
Kedua, penguatan dolar AS yang semakin tinggi pun mendorong pengusaha memangkas produksinya. Haryadi mengatakan, ada beberapa industri yang terkena dampak cukup signifikan dari pelemahan rupiah.
"Mereka mau tidak mau mengecilkan kapasitasnya. Semua industri ini kena imbasnya. Industri kimia, farmasi, otomotif. Hampir semua industri kena, karena semua komponennya itu bahan baku," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Fundamental Ekonomi Kuat, Depresiasi Rupiah Hanya Sementara
Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani mengatakan, ada dilema tersendiri yang dirasakan kalangan pengusaha yang mayoritas bahan bakunya impor ditengah tekanan mata uang Garuda.
Kedua, penguatan dolar AS yang semakin tinggi pun mendorong pengusaha memangkas produksinya. Haryadi mengatakan, ada beberapa industri yang terkena dampak cukup signifikan dari pelemahan rupiah.
"Mereka mau tidak mau mengecilkan kapasitasnya. Semua industri ini kena imbasnya. Industri kimia, farmasi, otomotif. Hampir semua industri kena, karena semua komponennya itu bahan baku," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Fundamental Ekonomi Kuat, Depresiasi Rupiah Hanya Sementara
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular