Internasional

China Diam-diam Dekati Eropa untuk Lawan Donald Trump

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
18 April 2018 15:22
Nada  Putus Asa
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Dalam kunjungannya ke Tokyo pada hari Senin (16/4/2018), Diplomat Pemerintah China Wang Yi mendesak Jepang untuk bekerja sama dengan China dalam melawan proteksionisme, meskipun para pejabat asing mengatakan China tidak cukup naif untuk berpikir bahwa hal itu bisa menyebabkan perpecahan antara Washington dan sekutunya.

Seorang diplomat senior UE di Brusel yang mengonfirmasi pertemuan itu berkata UE tidak berkepentingan untuk memihak. Dia juga mengatakan tujuannya adalah untuk membuat proses multilateral kembali ke jalurnya, merujuk pada usaha menyelesaikan perselisihan dagang lewat Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

"Saya pikir itu juga nada putus asa karena China juga tahu Uni Eropa tidak akan mengonfrontasi sekutu terbesarnya," kata diplomat UE tentang pertemuan itu.

"China sudah sangat efektif dalam membuat buku aturan perdagangan bebas secara maksimal. Saya pikir tidak ada satupun orang Barat yang akan membiarkan China membuat [aturan] baru," katanya.

Kebijakan dagang untuk para anggota UE tidak ditangani oleh masing-masing negara, melainkan Komisi Eropa.

Diplomat negara Barat lain yang berada di Beijing, berbicara secara anonim, mengatakan usaha China untuk menjangkau negara-negara Eropa telah dimulai bahkan sebelum Trump mengumumkan bea impor 25% terhadap produk senilai $50 miliar di industri teknologi, transportasi, dan kesehatan China pada awal April.

Ketika Beijing menanggapi pengumuman tersebut dalam jangka waktu beberapa jam dengan mengungkapkan niatnya menerapkan tarif serupa terhadap produk impor AS senilai $50 miliar, yaitu kedelai, pesawat, mobil, daging sapi dan bahan kimia. Setelah itu, Trump meningkatkan cekcok yang sedang terjadi dengan menginstruksikan pemerintahannya mengidentifikasi produk China senilai $100 miliar untuk dijatuhi sanksi.

Tidak ada satupun ancaman tarif yang diberlakukan sampai saat ini.


Kelompok bisnis AS berpendapat bahwa Trump harus membentuk koalisi dengan UE, Jepang dan negara barat lainnya supaya mendorong China membuka perekonomiannya. Mereka berkata negara-negara itu memiliki kekhawatiran yang serupa dengan Washington terkait pembatasan pasar China dan kebijakannya untuk memproduksi perusahaan unggulan nasional di industri-industri kuncian dengan mengorbankan pesaing asing.

Meskipun begitu, ketimbang mendekati sekutu-sekutunya di Eropa, Washington justru mengucilkan mereka dengan tindakan proteksionisme. Tindakan tersebut termasuk menargetkan negara-negara Eropa dengan bea impor pada baja dan aluminium ekspor ke AS.

UE telah mengatakan bea impor baja dan aluminium tidak adil. Pihaknya pun sedang mencari kompensasi dari AS dan WTO. (prm)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular