Alasan BI Soal Rupiah yang Belum Juga 'Perkasa'

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 April 2018 09:08
Muncul ketidakpastian baru dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) menjabarkan berbagai alasan yang membuat nilai tukar rupiah belum juga menunjukan keperkasaannya terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI Doddy Zulverdi menilai, volatilitas yang bersumber dari kenaikan Fed Fund Rate (FFR) sejatinya sudah mulai mereda. Namun, muncul ketidakpastian baru.

"Belakangan, sumber volatilitas baru dari meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah," kata Doddy melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Selasa (17/4/2018).

Menurut Doddy, kenaikan peringkat dari Moody's Investors Services, surplus neraca perdagangan, serta jelang dimasukannya surat utang negara dalam keranjang Bloomberg Global Index menjadi angin segar bagi rupiah.

Namun, dia memandang, ketidakpastian baru dari tekanan geopolitik di Timur Tengah, serta faktor musiman - kenaikan permintaan valas untuk pembayaran dividen - menjadi salah satu faktor yang membuat rupiah tertahan.

"Untuk memelihara persepsi positif terhadap rupiah dan meredam dampak dari sumber-sumber volatilitas tersebut, BI tetap berkomitmen untuk hadir di pasar," kata Doddy.
(roy/roy) Next Article 6 Uang Rupiah Ini Tak Laku Tahun Depan, Intip Penampakannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular