
Disebut Harga Gas Tidak Kompetitif, Ini Jawaban PGN
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
16 April 2018 15:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga gas untuk industri di Indonesia sering disebut kurang kompetitif dibanding harga jual gas di negara lain. PT PGN (Persero) Tbk sebagai salah satu pemasok dan penyalur gas untuk industri pun menjelaskan alasannya.
Direktur Komersial PGN Danny Praditya memaparkan harga gas turut terkerek fluktuasi harga minyak dunia. "Memang kalau kita lihat dari 2015 ke 2017 ada fluktuasi harga minyak di mana berpengaruh dan sempat mencapai US$ 100 per barel, sementara saat itu harga gas tetap," kata Danny di Gedung Bursa Efek Indonesia Senin, (16/4/2018).
Menurut Danny, peningkatan harga gas saat ini disebabkan oleh disparitas harga yang terkoreksi. Sewaktu harga minyak menyentuh US$ 40 per barel, harga gas menjadi US$ 6 per MMBTU. Lalu, harga gas merangkak naik ke angka US$ 9 per MMBTU karena ada kenaikan harga minyak sekitar US$ 30 per barel.
Harga gas yang dinilai mahal, kata dia, menjadi beban tersendiri untuk PGN yang tidak bisa menaikkan harga gas karena dapat diprotes oleh konsumen. Namun kalau untung turun kita dianggap tidak perform, investor marah-marah," sebut Danny.
Maka dari itu, PGN saat ini tengah mencoba menyeimbangkan keuntungan agar dapat menjalankan tugas sesuai arahan Pemerintah, yaitu penggerak perekonomian serta untuk investor agar dapat menghasilkan untung. Selain itu, untuk pelanggan juga akan dijaga harga yang bisa lebih kompetitif.
(gus/gus) Next Article PGN Tunda Penyesuaian Harga Gas Industri untuk Sementara
Direktur Komersial PGN Danny Praditya memaparkan harga gas turut terkerek fluktuasi harga minyak dunia. "Memang kalau kita lihat dari 2015 ke 2017 ada fluktuasi harga minyak di mana berpengaruh dan sempat mencapai US$ 100 per barel, sementara saat itu harga gas tetap," kata Danny di Gedung Bursa Efek Indonesia Senin, (16/4/2018).
Harga gas yang dinilai mahal, kata dia, menjadi beban tersendiri untuk PGN yang tidak bisa menaikkan harga gas karena dapat diprotes oleh konsumen. Namun kalau untung turun kita dianggap tidak perform, investor marah-marah," sebut Danny.
Maka dari itu, PGN saat ini tengah mencoba menyeimbangkan keuntungan agar dapat menjalankan tugas sesuai arahan Pemerintah, yaitu penggerak perekonomian serta untuk investor agar dapat menghasilkan untung. Selain itu, untuk pelanggan juga akan dijaga harga yang bisa lebih kompetitif.
(gus/gus) Next Article PGN Tunda Penyesuaian Harga Gas Industri untuk Sementara
Most Popular