Alasan Jonan Setop Proyek PLTU Batu Bara Baru di Jawa

Wahyu Daniel, CNBC Indonesia
16 April 2018 08:35
Pemerintah berkomitmen untuk menjaga kualitas udara dengan tidak menambah jumlah pembangkit listrik berbahan bakar batu bara.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah lewat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak akan memberikan izin baru untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Jawa.

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan langkah pemberian izin baru untuk pembangkit listrik berbahan bakar batu bara ini dilakukan untuk mengurangi polusi udara.

"Kami berkomitmen untuk mencegah perubahan iklim dan polusi uara. Kami menjaga polusi udara pada tingkat yang masih bisa menjaga kesehatan masyarakat, ini yang penting. Teorinya begini, orang kalau tidak makan bisa tahan sebulan lah, kalau tidak minum seminggu, kalau tidak bernafas sulit bertahan selama itu," tutur Jonan kepada CNBC Indonesia, Sabtu (14/4/2018).

Karena itu, pemerintah ingin menjaga kualitas udara di tingkat yang tetap sehat sehingga masyarakat tidak rentan terhadap berbagai gangguan kesehatan akibat polusi udara.

"Di Jawa PLTU sudah besar sekali dan banyak. Ini sudah selesai. Kalau mau bangun baru ya Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) yang pakai pipa. Ini sudah ada seperti Jambaran Tiung Biru," kata Jonan.

Lalu apakah gasnya tersedia untuk PLTG? Jonan mengatakan, pasokan gas di Jawa telah tersedia, seperti dari PHE ONWJ, Kangean, lalu dari Selat Madura melalui sumur dioperasikan CNOOC dan Husky.


"Jadi, tidak ada masalah. Kami maunya pakai gas. Kami mungkin juga minta pembangkit batu bara yang ada di kemudian hari diubah teknologinya yang lebih ramah lingkungan," ujar Jonan.

Untuk pembangunan PLTU baru, Jonan mengarahkan di luar Jawa seperti Sumatera yang memang banyak memiliki cadangan batu bara. Jonan mendorong pembangunan PLTU di mulut tambang, sehingga biaya bahan bakarnya murah karena tidak ada biaya transportasi. Nanti listrik dari PLTU di Sumatera bisa dijual ke Jawa lewat kabel listrik, seperti kabel bawah laut yang dulu pembangunannya sempat batal dilakukan.
(prm) Next Article Aturan Harga Khusus Batu Bara Terbit Hari Ini?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular