Ada IMF-WB Meeting 2018, Laut Bali Direklamasi

Exist In Exist, CNBC Indonesia
11 April 2018 15:42
IMF - World Bank Meeting digelar di Bali pada Oktober 2018.
Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Angkasa Pura I akan melakukan pengembangan Bandara Ngurah Rai, Bali, tahap I berupa perluasan apron seluas 47,9 ha dan penambahan satu Rapid Exit Taxiway (RET) yang mebutuhkan dana senilai Rp 2,1 triliun.  

Direktur Utama AP I Faik Fahmi mengatakan perluasan apron tersebut membuat pihaknya harus mereklamasi laut Bali sehingga dibutuhkan izin lingkungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan yang saat ini masih dalam proses. 

"Kan rekomendasi dari gubernur sudah, terus ada proses izin lingkungan dari KKP lalu baru proses izin Amdal. Itu tadi dibicarakan, sudah ditetapkan sesuai time frame paling lambat 26 April sudah bisa selesai dan bisa jalan pembangunannya," ujarnya usai rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kementerian, Rabu (11/4/2018). 


Faik optimistis pembangunan ini dapat selesai pada September 2018 sehingga dapat meningkatkan kapasitas bandara menjadi 28 juta penumpang dan mendukung pertemuan IMF-World Bank Meeting pada Oktober 2018. 

Sambil menunggu proses perizinan tersebut selesai, Faik mengatakan saat ini pihaknya sudah mulai melakukan pekerjaan di luar wilayah reklamasi. 

"Ya kita baru kerjakan yang tidak kena reklamasi. Persentasenya belum tahu, tapi sudah mulai jalan," kata dia. 

Setelah pengembangan tahap I ini selesai, lanjutnya, pengembangan tahap II akan dilakukan untuk menambah kapasitas bandara menjadi 37 juta penumpang. 

"Nanti tahap duanya sekitar 60 Ha, jadi total ada 109 Ha. Runwaynya tambah 400 meter, tapi itu masih nanti ya," kata Faik.
(ray/ray) Next Article Pertemuan IMF - WB Diyakini Aman Dari Erupsi Gunung Agung

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular