
Dampak Acara IMF Meeting di Bali 2018 Capai Rp 6,9 T
Exist In Exist, CNBC Indonesia
27 April 2018 14:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia saat ini tengah bersiap menyambut 15.000 peserta dalam acara International Monetary Fund and World Bank (IMF-WB) Annual Meeting 2018 yang akan dilaksanakan Oktober mendatang di Bali
Kajian tahap awal Bappenas memperkirakan total dampak langsung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional mencapai Rp 6,9 triliun.
"Penyelenggaraan acara ini diperkirakan akan berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan usaha lokal, dan peningkatan penerimaan negara," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (27/4/2018).
Dari segi pengeluaran peserta, dampak ekonomi dari acara ini diperkirakan mencapai Rp 943,5 miliar, yaitu 95,2% berasal dari wisatawan mancanegara dan 4,8% berasal dari wisatawan nusantara.
Pengeluaran terbesar adalah akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar, diikuti makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar, transportasi sejumlah Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar.
Sementara itu, perkiraan biaya konstruksi untuk mendukung penyelenggaraan acara ini termasuk pembangunan Underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung mencapai Rp 4,9 triliun. Sedangkan biaya operasional penyelenggaran acara ini sebesar Rp 1,1 triliun.
"Untuk meningkatkan dampak ekonomi penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018, kebijakan harus difokuskan untuk mempromosikan pariwisata secara maksimal dengan peningkatan pengeluaran peserta selama acara berlangsung dan peningkatan kepuasan peserta untuk dapat kembali berkunjung dan membagi pengalaman tersebut dengan teman atau keluarga, mempercepat peningkatan perdagangan dan transaksi bisnis selama dan setelah acara berlangsung, serta mendorong peningkatan investasi asing masuk ke Indonesia," jelas Bambang.
(ray/ray) Next Article Pertemuan IMF - WB Diyakini Aman Dari Erupsi Gunung Agung
Kajian tahap awal Bappenas memperkirakan total dampak langsung penyelenggaraan IMF-World Bank Annual Meeting 2018, baik dari sisi pengeluaran pengunjung, biaya konstruksi, dan biaya operasional mencapai Rp 6,9 triliun.
"Penyelenggaraan acara ini diperkirakan akan berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, melalui penciptaan kesempatan kerja, peningkatan pendapatan rumah tangga, pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan usaha lokal, dan peningkatan penerimaan negara," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro seperti dikutip dari siaran pers, Jumat (27/4/2018).
Pengeluaran terbesar adalah akomodasi yang mencapai Rp 569,9 miliar, diikuti makanan dan minuman sebesar Rp 190,5 miliar, transportasi sejumlah Rp 36,1 miliar, hiburan sebesar Rp 57 miliar, dan souvenir senilai Rp 90,2 miliar.
Sementara itu, perkiraan biaya konstruksi untuk mendukung penyelenggaraan acara ini termasuk pembangunan Underpass Ngurah Rai, Pelabuhan Benoa, Patung Garuda Wisnu Kencana, dan Tempat Pembuangan Akhir Sampah Suwung mencapai Rp 4,9 triliun. Sedangkan biaya operasional penyelenggaran acara ini sebesar Rp 1,1 triliun.
"Untuk meningkatkan dampak ekonomi penyelenggaraan IMF-WB Annual Meeting 2018, kebijakan harus difokuskan untuk mempromosikan pariwisata secara maksimal dengan peningkatan pengeluaran peserta selama acara berlangsung dan peningkatan kepuasan peserta untuk dapat kembali berkunjung dan membagi pengalaman tersebut dengan teman atau keluarga, mempercepat peningkatan perdagangan dan transaksi bisnis selama dan setelah acara berlangsung, serta mendorong peningkatan investasi asing masuk ke Indonesia," jelas Bambang.
(ray/ray) Next Article Pertemuan IMF - WB Diyakini Aman Dari Erupsi Gunung Agung
Most Popular