Biaya Jadi Murah Pakai Kartu ATM/Debit Berlogo Garuda

Gita Rossiana, CNBC Indonesia
09 April 2018 13:42
BI dan pelaku industri menilai penggunaan kartu debit logo nasional bisa lebih murah dengan kartu dengan jaringan prinsipal asing.
Foto: CNBC Indonesia/Gita Rossiana
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) dan pelaku industri menilai penggunaan kartu debit logo nasional bisa lebih murah dengan kartu yang terhubung dengan jaringan prinsipal asing. Hal ini bisa dilihat dari biaya administrasi dan pembagian biaya antara bank dengan pihak asing tersebut.

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Hery Gunardi menjelaskan, apabila dilihat dari sisi biaya, tentunya bisa lebih murah dibandingkan menggunakan kartu dengan logo prinsipal asing.

"Lebih murah Rp 1.000 (biaya administrasi kartunya), dulu juga ada pembagian biaya dengan dua switching (asing)," ujar dia dalam acara Peluncuran Kartu Debit Logo Nasional di Plaza Mandiri, Senin (9/4/2018).

Dia mencontohkan, untuk kartu debit silver, biaya administrasinya dari Rp 2.500 menjadi Rp 2.000 per bulan. Kemudian kartu debit gold dari Rp 5.500 per bulan menjadi Rp 4.500 serta kartu platinum dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.500 per bulan.

Kepala Departemen Elektronifikasi dan GPN BI Pungky Wibowo menambahkan, dengan kartu debit logo nasional memang bisa memurahkan transaksi. Pasalnya, nasabah tidak perlu mencari EDC atau ATM sesuai bank ketika ingin bertransaksi.

Untuk rincian penurunan biaya ini, menurut Pungky bisa dilihat di Peraturan Anggota Dewan Gubernur No.19/10/PADG/2017 tentang GPN. Dalam peraturan tersebut diatur mengenai skema harga yang diterapkan antar lembaga switching berupa sharing infrastructure, terminal usage fee dan merchant discount rate (MDR).

Kebijakan harga juga diatur untuk instrumen karti berlogo nasional, privat label dan kartu berlogo internasional. Untuk MDR, saat ini menjadi lebih rendah, yakni 1% untuk transaksi off us dan 0,15% untuk transaksi on us.

Khusus untuk pencantuman logo nasional, BI mewajibkan hal tersebut sejak 31 Maret 2018. Kemudian pada 1 Januari 2022, bank wajib memastikan nasabahnya memiliki minimal 1 jenis kartu debit berlogo nasional.

Logo Nasional akan Jadi Kartu Utama Nasabah

Kartu ini rencananya akan jadi kartu utama yang ditawarkan kepada nasabah. Hery Gunardi mengatakan setiap tahunnya ada sekitar 1-1,3 juta orang yang menjadi nasabah baru di Bank Mandiri. Terhadap nasabah-nasabah baru tersebut, perseroan akan menawarkan kartu baru dengan logo nasional.

"Sedangkan kartu yang akan dikonversi menjadi kartu logo nasional kami targetkan 4 juta kartu tahun ini," ujar dia.

Hery menjelaskan, dengan menjadi kartu utama, hal ini diharapkan bisa menjadi ajang sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu, dengan adanya kartu debit berlogo nasional bisa memudahkan masyarakat bertransaksi di mesin EDC atau ATM bank manapun.

"Hal ini bisa menjadi pemersatu transaksi di Indonesia," ucap dia.


(dru) Next Article Kartu ATM 'Garuda' Siap Melawan Dominasi Visa dan Mastercard

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular