
Internasional
Perang Dagang, Trump Ancam Kenakan Rp 1.350 T ke China
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
06 April 2018 12:11

Washington, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat perang dagang dengan China semakin memanas pada hari Kamis (5/4/2018), dengan bersumpah akan memberlakukan tarif tambahan sebesar US$100 miliar atau senilai Rp 1.350 triliun untuk membalas Beijing.
Meski sebelumnya sudah mengusulkan tarif senilai $50 miliar (Rp 675 triliun) terhadap produk China, Trump merespon pembalasan Beijing dengan melipatgandakan jumlah tersebut.
"Daripada memperbaiki kesalahannya, China telah memilih untuk menyerang petani dan manufaktur kami," kata Trump lewat pernyataan menantang yang dikutip oleh AFP.
"Atas dasar pembalasan China yang tidak adil," Trump berkata ia telah menginstruksikan para pejabat perdagangan "untuk mempertimbangkan apakah tarif tambahan senilai $100 miliar layak [diterapkan]".
Trump berkata dia masih terbuka untuk berdiskusi, tapi hanya untuk tujuan "perdagangan bebas, adil dan timbal balik".
Di hari yang sama, China resmi meluncurkan tuntutan ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) atas ronde pertama usulan tarif Trump. Dalam teks yang dirilis oleh WTO, delegasi China meminta "konsultasi" dengan Washington "mempertimbangkan usulan tarif [dan] tindakan yang Amerika Serikat terapkan ke beberapa barang di berbagai sektor, termasuk mesin, elektronik, dan lain-lain asal China".
Sebuah "permintaan untuk konsultasi" adalah langkah pertama dari tuntutan sah di Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Beijing juga sudah mengungkapkan rencana pengenaan bea impor dengan menargetkan produk ekspor AS yang sensitive secara politik, termasuk kedelai, pesawat dan otomotif.
Meski sebelumnya sudah mengusulkan tarif senilai $50 miliar (Rp 675 triliun) terhadap produk China, Trump merespon pembalasan Beijing dengan melipatgandakan jumlah tersebut.
Trump berkata dia masih terbuka untuk berdiskusi, tapi hanya untuk tujuan "perdagangan bebas, adil dan timbal balik".
Di hari yang sama, China resmi meluncurkan tuntutan ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) atas ronde pertama usulan tarif Trump. Dalam teks yang dirilis oleh WTO, delegasi China meminta "konsultasi" dengan Washington "mempertimbangkan usulan tarif [dan] tindakan yang Amerika Serikat terapkan ke beberapa barang di berbagai sektor, termasuk mesin, elektronik, dan lain-lain asal China".
Sebuah "permintaan untuk konsultasi" adalah langkah pertama dari tuntutan sah di Badan Penyelesaian Sengketa WTO.
Beijing juga sudah mengungkapkan rencana pengenaan bea impor dengan menargetkan produk ekspor AS yang sensitive secara politik, termasuk kedelai, pesawat dan otomotif.
Next Page
'Cara Terkonyol'
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular