
General Electric Ingin AS dan China Hentikan Perang Dagang
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
03 April 2018 16:16

Jakarta, CNBC Indonesia - General Electric (GE), konglomerasi global yang berbasis di Amerika Serikat, berharap isu perang dagang yang menghantui dunia dapat dihentikan.
CEO dan President GE Global Growth Alex Dimitrief berharap Amerika Serikat dan China, yang memicu konflik perang dagang di dunia, dapat melakukan negosiasi untuk mempertahankan pasar terbuka dan perdagangan bebas.
"Kami berharap akan ada negosiasi yang membuat AS dan China menyelesaikan perbedaan dengan cara yang membangun, dan pada akhirnya akan mempertahankan pasar terbuka dan perdagangan bebas. [...] Kami harap itu akan segera terjadi dan negosiasi yang dilakukan produktif," kata Alex Dimitrief, CEO dan President GE Global Growth, saat bertemu dengan para jurnalis di Jakarta hari Selasa (3/4/2018).
Sebagai perusahaan pelaku ekspor yang bergantung pada perdagangan bebas, ia mengaku GE cukup khawatir dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China.
Pasalnya, ia menganggap kedua negara tersebut sebagai pemimpin perekonomian dunia. Sehingga, apapun yang terjadi di kedua negara itu memiliki dampak berskala internasional.
"AS sudah lama menerapkan perdagangan bebas dan adil di seluruh dunia, dan China juga sangat penting bagi perekonomian dunia. Apapun yang China lakukan penting untuk semua negara," katanya.
Maka dari itu, perusahaan jasa dan teknologi global asal AS itu memposisikan diri sebagai pendukung perdagangan bebas.
Alex menganggap sistem perdagangan internasional yang terbuka dan adil untuk semua negara dan semua perusahaan sebagai peraturan terbaik.
"Kami yakin yang terpenting adalah sebaik apa produk dan layanannya, bukan dari mana asalnya," tuturnya.
(ray/ray) Next Article Searah Nih Ye... AS-China Telponan Bahas Tarif Perang Dagang
CEO dan President GE Global Growth Alex Dimitrief berharap Amerika Serikat dan China, yang memicu konflik perang dagang di dunia, dapat melakukan negosiasi untuk mempertahankan pasar terbuka dan perdagangan bebas.
"Kami berharap akan ada negosiasi yang membuat AS dan China menyelesaikan perbedaan dengan cara yang membangun, dan pada akhirnya akan mempertahankan pasar terbuka dan perdagangan bebas. [...] Kami harap itu akan segera terjadi dan negosiasi yang dilakukan produktif," kata Alex Dimitrief, CEO dan President GE Global Growth, saat bertemu dengan para jurnalis di Jakarta hari Selasa (3/4/2018).
Sebagai perusahaan pelaku ekspor yang bergantung pada perdagangan bebas, ia mengaku GE cukup khawatir dengan meningkatnya ketegangan antara AS dan China.
Pasalnya, ia menganggap kedua negara tersebut sebagai pemimpin perekonomian dunia. Sehingga, apapun yang terjadi di kedua negara itu memiliki dampak berskala internasional.
"AS sudah lama menerapkan perdagangan bebas dan adil di seluruh dunia, dan China juga sangat penting bagi perekonomian dunia. Apapun yang China lakukan penting untuk semua negara," katanya.
Maka dari itu, perusahaan jasa dan teknologi global asal AS itu memposisikan diri sebagai pendukung perdagangan bebas.
Alex menganggap sistem perdagangan internasional yang terbuka dan adil untuk semua negara dan semua perusahaan sebagai peraturan terbaik.
"Kami yakin yang terpenting adalah sebaik apa produk dan layanannya, bukan dari mana asalnya," tuturnya.
(ray/ray) Next Article Searah Nih Ye... AS-China Telponan Bahas Tarif Perang Dagang
Most Popular