Internasional

Searah Nih Ye... AS-China Telponan Bahas Tarif Perang Dagang

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
27 May 2021 15:10
Chinese and U.S. flags flutter near The Bund, before U.S. trade delegation meet their Chinese counterparts for talks in Shanghai, China July 30, 2019.  REUTERS/Aly Song
Foto: Bendera Tiongkok dan AS berkibar di dekat Bund, jelang delegasi perdagangan AS bertemu dengan China di Shanghai, Cina 30 Juli 2019. REUTERS / Aly Song

Jakarta, CNBC IndonesiaChina dan Amerika Serikat akhirnya melakukan pembicaraan perdana soal perdagangan di era Presiden Joe Biden. Kementerian Perdagangan China mengatakan para wakil dari kedua negara telah melakukan panggilan telepon pertama, Kamis (27/5/221).

Dalam pernyataannya Beijing menyebut kedua negara diwakili Perwakilan Dagang AS (USTR) Katherine Tai dan Wakil Perdana Menteri China Liu He. Namun sayangnya tak ada detail apa pun yang disampaikan termasuk apakah tarif yang diterapkan di bawah pemerintahan Donald Trump akan dibatalkan.

Meski demikian, kementerian mengatakan kedua belah pihak setuju untuk komunikasi lebih lanjut. China menyebut panggilan itu sebagai salah satu yang memiliki sikap "saling menghormati".

Sementara itu, dalam pernyataan terpisah, USTR mengatakan Tai membahas kebijakan perdagangan yang berpusat pada pekerja pemerintah dan peninjauannya yang sedang berlangsung tentang hubungan perdagangan AS-China. Selain itu, mereka juga mengangkat masalah yang menjadi perhatian antar kedua negara.

Sama seperti China, pernyataan dari pihak AS tidak merinci masalah mana yang diangkat selama panggilan telepon. Namun pernyataan itu menambahkan bahwa Tai menantikan diskusi di masa depan dengan Liu.

Awal pekan ini, Peterson Institute for International Economics yang berbasis di AS mengatakan pembelian barang-barang AS oleh China masih kurang dari jumlah yang disepakati berdasarkan perjanjian perdagangan fase satu yang ditandatangani pada Januari 2020.

Sebelumnya, perang dagang antara kedua negara adidaya ini terjadi pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump. Setelah mengenakan bea masuk untuk barang-barang China, Negeri Tirai Bambu membalasnya dengan menerapkan bea masuk untuk lebih dari 128 produk AS, termasuk terutama sekali kedelai, ekspor utama AS ke negara tersebut.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Uji Posisi RI di Tengah 'Panas-Dingin' Hubungan AS-China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular