
Babak Baru Perang Dagang, Biden Beri Pesan ke China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) mengaku pemerintahnya sedang berupaya menghapus tarif barang-barang China. Sebelumnya, tarif diberlakukan mantan presiden Donald Trump dengan menerapkan US$ 370 miliar di 2018 ke Negeri Xi Jinping.
Namun, ia meminta China berbuat lebih banyak untuk memenuhi komitmen perdagangan. "Kita belum sampai sana," tegas Biden dalam konferensi pers tentang diakhirinya perang dagang kedua negara, Rabu (19/1/2022) waktu setempat.
Di kesempatan yang sama, Biden juga mengatakan telah menunjuk Perwakilan Dagang AS Katherine Tai untuk menyelesaikan masalah ini dengan China. Meski, tak ada target waktu.
Pernyataan ini muncul di tengah kelangkaan produk yang kini melanda AS, di tengah inflasi yang melonjak. Perusahaan domestik telah mengkritik aturan penerapan tarif tersebut karena berdampak pada kenaikan biaya.
Sebelumnya, di Januari 2020, kedua negara menandatangani perjanjian damai fase pertama. Di mana Beijing berjanji untuk meningkatkan pembelian produk dan layanan AS setidaknya US$ 200 miliar selama tahun 2020 dan 2021.
Namun di tengah pandemi Covid-19, Beijing gagal mencapai target tersebut. Hal ini kemudian dituntut oleh AS. China sendiri belum memberikan komentar soal ini.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Kabar Buruk AS-China, Perang Dagang 'Bangkit dari Kubur'
