
Internasional
Trump Seret Isu Tembok Perbatasan dalam Diskusi NAFTA
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 April 2018 11:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara terang-terangan mengaitkan rencananya membangun tembok pembatas antara AS dan Meksiko dengan perundingan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) yang sedang berlangsung. Ia mengatakan pada hari Minggu (1/4/2018) baik imigran tanpa kelengkapan dokumen maupun pasokan obat-obatan terlarang dari Meksiko sama-sama 'harus dihentikan'.
Dilansir dari CNBC International, Trump menyerang negara tetangga bagian selatan AS tersebut melalui Twitter karena dianggap 'sangat sedikit atau tidak' bertindak mengurangi imigran ilegal dan narkotika ke AS. Ia menegaskan kembali ancaman yang ia keluarkan awal tahun ini bahwa kesuksesan negosiasi ulang NAFTA kemungkinan bergantung pada langkah Meksiko dalam mengupayakan mengamankan sisi perbatasannya.
Trump juga membahas rancangan kesepakatan untuk melegalkan status imigran gelap usia muda yang tiba di AS dan meminta Kongres Partai Republik untuk menerapkan "opsi nuklir" untuk memperkuat imigrasi.
Di Meksiko, calon kuat presiden, Andres Manuel Lopez Obrador, mencalonkan diri menjadi pimpinan tertinggi negara itu dan memberi sinyal bila terpilih dalam pemilihan presiden 1 Juli mendatang, ia akan lebih tidak akomodatif terhadap Trump dibandingkan Partai Revolusioner Institusional yang berkuasa atau PRI. Partai itu kalah dalam beberapa survei akibat kegagalannya mencegah kekerasan dan korupsi.
"Meksiko dan rakyatnya tidak akan menjadi pinata bagi pemerintah asing," kata Lopez Obrador dalam pidatonya kepada ribuan orang pada sebuah pidato di dekat perbatasan AS-Meksiko, di mana peserta dilaporkan mencemooh dan menyumpahi Trump tiap kali namanya disebut.
Pinata adalah sebuah wadah terbuat dari kertas yang berisi permen dan cokelat dan didekorasi dengan meriah. Pinata ini biasanya dihadirkan dalam pesta ulang tahun di mana anak-anak akan memukul pinata tersebut untuk mengeluarkan isinya.
Trump terlihat semakin agresif dalam taktik bernegosiasi terbukti dari semakin banyaknya peraturan yang ia buat. Pada beberapa kesempatan, dia mengisyaratkan untuk mencoba memaksa Meksiko membayar biaya pembangunan dinding perbatasan yang diusulkan, namun ditolak oleh para pejabat Meksiko.
Baru minggu lalu, Menteri Pertahanan James Mattis berbicara dengan Trump tentang rencana menggunakan dana militer untuk membayar pembangunan dinding yang diusulkan, setelah presiden menandatangani rancangan undang-undang belanja negara senilai US$1,3 triliun (Rp 17.891 triliun) yang masih kurang dari dana yang dibutuhkan Trump untuk membangun dinding perbatasan.
Hampir sepanjang 2017 Gedung Putih melempar gagasan untuk menerapkan pajak yang disesuaikan di perbatasan terhadap barang-barang Meksiko. Usulan tersebut ditolak Kongres, sebelum akhirnya benar-benar dibatalkan saat pembahasan reformasi pajak.
Sementara itu, pembicaraan untuk merundingkan kembali pakta perdagangan antara AS, Kanada, dan Meksiko menjadi semakin panas. Secara teori, surat penghentian keanggotaan NAFTA akan memulai hitung mundur proses pembatalan perjanjian dalam enam bulan ke depan. Namun, beberapa pejabat memperkirakan Washington sengaja menggunakan langkah semacam itu untuk mendapat dukungan dari Kanada dan Meksiko.
Pada bulan Januari, Meksiko mengancam untuk keluar dari negosiasi jika Trump memulai proses untuk menarik diri dari pakta tersebut.
(prm) Next Article Kesepakatan Dagang AS-Meksiko Siap Gantikan NAFTA
Dilansir dari CNBC International, Trump menyerang negara tetangga bagian selatan AS tersebut melalui Twitter karena dianggap 'sangat sedikit atau tidak' bertindak mengurangi imigran ilegal dan narkotika ke AS. Ia menegaskan kembali ancaman yang ia keluarkan awal tahun ini bahwa kesuksesan negosiasi ulang NAFTA kemungkinan bergantung pada langkah Meksiko dalam mengupayakan mengamankan sisi perbatasannya.
Trump juga membahas rancangan kesepakatan untuk melegalkan status imigran gelap usia muda yang tiba di AS dan meminta Kongres Partai Republik untuk menerapkan "opsi nuklir" untuk memperkuat imigrasi.
"Meksiko dan rakyatnya tidak akan menjadi pinata bagi pemerintah asing," kata Lopez Obrador dalam pidatonya kepada ribuan orang pada sebuah pidato di dekat perbatasan AS-Meksiko, di mana peserta dilaporkan mencemooh dan menyumpahi Trump tiap kali namanya disebut.
Pinata adalah sebuah wadah terbuat dari kertas yang berisi permen dan cokelat dan didekorasi dengan meriah. Pinata ini biasanya dihadirkan dalam pesta ulang tahun di mana anak-anak akan memukul pinata tersebut untuk mengeluarkan isinya.
Trump terlihat semakin agresif dalam taktik bernegosiasi terbukti dari semakin banyaknya peraturan yang ia buat. Pada beberapa kesempatan, dia mengisyaratkan untuk mencoba memaksa Meksiko membayar biaya pembangunan dinding perbatasan yang diusulkan, namun ditolak oleh para pejabat Meksiko.
Baru minggu lalu, Menteri Pertahanan James Mattis berbicara dengan Trump tentang rencana menggunakan dana militer untuk membayar pembangunan dinding yang diusulkan, setelah presiden menandatangani rancangan undang-undang belanja negara senilai US$1,3 triliun (Rp 17.891 triliun) yang masih kurang dari dana yang dibutuhkan Trump untuk membangun dinding perbatasan.
Hampir sepanjang 2017 Gedung Putih melempar gagasan untuk menerapkan pajak yang disesuaikan di perbatasan terhadap barang-barang Meksiko. Usulan tersebut ditolak Kongres, sebelum akhirnya benar-benar dibatalkan saat pembahasan reformasi pajak.
Sementara itu, pembicaraan untuk merundingkan kembali pakta perdagangan antara AS, Kanada, dan Meksiko menjadi semakin panas. Secara teori, surat penghentian keanggotaan NAFTA akan memulai hitung mundur proses pembatalan perjanjian dalam enam bulan ke depan. Namun, beberapa pejabat memperkirakan Washington sengaja menggunakan langkah semacam itu untuk mendapat dukungan dari Kanada dan Meksiko.
Pada bulan Januari, Meksiko mengancam untuk keluar dari negosiasi jika Trump memulai proses untuk menarik diri dari pakta tersebut.
(prm) Next Article Kesepakatan Dagang AS-Meksiko Siap Gantikan NAFTA
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular