
Realisasi Penyaluran Bensin Premium Turun 50%
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
02 April 2018 11:15

Jakarta, CNBC Indonesia- Realisasi penyaluran bensin premium oleh PT Pertamina (Persero) selama Januari-Maret 2018 turun sebanyak 50% dibanding periode serupa tahun lalu.
Berdasar data dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) yang diterima CNBC Indonesia, penyaluran bensin premium sepanjang dua bulan awal tahun ini hanya sebanyak 774 ribu kiloliter (KL). Jauh dibanding realisasi penyaluran di Januari - Maret 2017 yang mencapai 1,54 juta KL.
Artinya terdapat selisih hingga 771 ribu KL dibanding penyaluran tahun lalu. Ini pun baru untuk penyaluran di Jawa dan Bali.
Sementara untuk penyaluran di luar Jawa dan Bali, realisasi penyaluran turun meski tak sebanyak di dua pulau tersebut yakni hanya sebesar 35% dengan total penyaluran 1,32 juta KL. Jauh dibanding penyaluran di periode serupa 2017 yang mencapai 2,03 juta KL.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan turunnya penyaluran bukan karena persoalan alokasi. Sebab dari sisi alokasi, BPH Migas untuk bensin premium (JBKP) di luar Jawa, Madura, dan Bali di 2018 ini menetapkan sebanyak 7,5 juta KL. "Ini di atas realisasi premium Pertamina di 2017 yang sebanyak 7,1 juta KL," kata Fanshurullah, Senin (2/4/2018).
Sementara untuk konsumsi premium di Jawa, Madura, dan Bali termasuk dalam kategori penyaluran BBM non subsidi yang disamakan dengan jenis Pertalite, Pertamax, Dexlite, dan lainnya.
Data tersebut, kata dia, masih bersifat sementara karena finalnya bisa dilihat di akhir tahun nanti.
(gus/gus) Next Article Penyaluran Bensin Premium Turun 50%, Apa Penyebabnya?
Berdasar data dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) yang diterima CNBC Indonesia, penyaluran bensin premium sepanjang dua bulan awal tahun ini hanya sebanyak 774 ribu kiloliter (KL). Jauh dibanding realisasi penyaluran di Januari - Maret 2017 yang mencapai 1,54 juta KL.
Sementara untuk penyaluran di luar Jawa dan Bali, realisasi penyaluran turun meski tak sebanyak di dua pulau tersebut yakni hanya sebesar 35% dengan total penyaluran 1,32 juta KL. Jauh dibanding penyaluran di periode serupa 2017 yang mencapai 2,03 juta KL.
Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa mengatakan turunnya penyaluran bukan karena persoalan alokasi. Sebab dari sisi alokasi, BPH Migas untuk bensin premium (JBKP) di luar Jawa, Madura, dan Bali di 2018 ini menetapkan sebanyak 7,5 juta KL. "Ini di atas realisasi premium Pertamina di 2017 yang sebanyak 7,1 juta KL," kata Fanshurullah, Senin (2/4/2018).
Sementara untuk konsumsi premium di Jawa, Madura, dan Bali termasuk dalam kategori penyaluran BBM non subsidi yang disamakan dengan jenis Pertalite, Pertamax, Dexlite, dan lainnya.
Data tersebut, kata dia, masih bersifat sementara karena finalnya bisa dilihat di akhir tahun nanti.
(gus/gus) Next Article Penyaluran Bensin Premium Turun 50%, Apa Penyebabnya?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular