Harga Ayam Broiler Akan Dibatasi Rp 17.500 - Rp 19.000/Kg

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
28 March 2018 17:30
Pasokan ayam dan telur berlebih jelang puasa.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Menghadapi bulan suci Ramadhan, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pihaknya segera menetapkan harga batas atas (ceiling price) dan harga batas bawah (flooring price) untuk ayam broiler dari peternak ke pedagang.

"Kita akan jaga harga batas atas dan juga batas bawah karena saat ini kondisinya suplai berlebih," ujar Enggar dalam konferensi persnya di kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (28/3/2018). 

Anggota Dewan Penasihat Gabungan Pengusaha Makanan Ternak (GPMT) FX Sudirman mengungkapkan dalam pembicaraan dengan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) pengusaha dan pemerintah telah sepakat harga batas bawah ayam broiler Rp 17.500/kg, sementara harga batas atas Rp 19.000/kg dengan plus minus 10%. 

"Harga batas atas dan bawah kita sudah beberapa kali rapat dengan [Dirjen] PDN, acuan batas bawah Rp 17.500 dan batas atas Rp 19.000 dengan, plus-minus 10%. Untuk telur juga ditetapkan kurang lebih sama," ujar Sudirman. 


Sudirman pun memaparkan produksi dan kebutuhan kedua komoditas unggas tersebut. Kebutuhan normal daging ayam nasional sebesar 260.000 ton/bulan, di mana saat puasa dan lebaran kebutuhannya bisa meningkat 20% hingga sekitar 300.000 ton.

Sementara itu, produksi daging ayam hingga saat ini justru sekitar 385.000 ton/minggu.
 

"Untuk telur, kebutuhan nasional normalnya 200.000 ton per bulan, dalam puasa dan lebaran naik 20% hingga mencapai 250.000 ton. Sementara produksinya sampai saat ini 350 ribu ton per bulan," jelas Sudirman.
(ray/ray) Next Article Impor Jagung 30 Ribu Ton Tunggu Persetujuan Menteri Rini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular