
Menteri Rini Klaim BUMN Karya Tak Terbebani Utang
gita rossiana, CNBC Indonesia
25 March 2018 16:18

Jakarta, CNBC Indonesia- Heboh-heboh soal beban utang negara juga terbawa hingga ke Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sempat jadi catatan dengan besarnya utang yang dimiliki oleh BUMN karya, Menteri BUMN Rini Soemarno menegaskan bahwa utang tersebut tidak membenai kinerja pelat merah di sektor infrastruktur ini.
Pasalnya,kata Rini, utang yang diambil tersebut lebih ditujukan untuk investasi yang akan memberi hasil di kemudian hari. Ia menjelaskan, selama ini perusahaan BUMN karya yang paling banyak mengambil utang, namun peruntukkannya adalah untuk investasi. Namun memang, Rini memahami, pada tahap awal investasi, keuangan perusahaan karya tersebut sedikit tertekan.
"Tetapi saat investasinya mulai memberikan hasil atau investasi selesai terbangun, otomatis (keuangan) akan membaik,"ujar dia dalam acara Fun Bike Kementerian BUMN, Minggu (25/3/2018).
Di antara beberapa BUMN Karya yang patut mendapat perhatian mengenai utang ini adalah PT. Waskita Toll Road dan PT. Jasa Marga (JSMR). Kedua perusahaan ini membutuhkan pendanaan untuk membiayai beberapa ruas jalan tol.
Namun, Rini tidak terlampau khawatir karena OJK sudah memudahkan jalan Waskita dan JSMR untuk menyiapkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT)."Waskita baru saja hari jumat mendapatkan persetujuan OJK, Insya Allah itu akan baik,"jelas dia.
Secara akumulatif, pada 2017, perusahaan konstuksi dan tol pelat merah memiliki utang sebesar Rp 156,99 triliun. Deputi Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Ahmad Bambang menjelaskan, angka utang itu melesat dari posisi 2016 sebesar Rp 96,23 triliun.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya Tbk. (WSKT), PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR)
(gus/gus) Next Article Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Molor dari Target Awal 2019
Pasalnya,kata Rini, utang yang diambil tersebut lebih ditujukan untuk investasi yang akan memberi hasil di kemudian hari. Ia menjelaskan, selama ini perusahaan BUMN karya yang paling banyak mengambil utang, namun peruntukkannya adalah untuk investasi. Namun memang, Rini memahami, pada tahap awal investasi, keuangan perusahaan karya tersebut sedikit tertekan.
"Tetapi saat investasinya mulai memberikan hasil atau investasi selesai terbangun, otomatis (keuangan) akan membaik,"ujar dia dalam acara Fun Bike Kementerian BUMN, Minggu (25/3/2018).
Namun, Rini tidak terlampau khawatir karena OJK sudah memudahkan jalan Waskita dan JSMR untuk menyiapkan reksadana penyertaan terbatas (RDPT)."Waskita baru saja hari jumat mendapatkan persetujuan OJK, Insya Allah itu akan baik,"jelas dia.
Secara akumulatif, pada 2017, perusahaan konstuksi dan tol pelat merah memiliki utang sebesar Rp 156,99 triliun. Deputi Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Ahmad Bambang menjelaskan, angka utang itu melesat dari posisi 2016 sebesar Rp 96,23 triliun.
Perusahaan-perusahaan tersebut antara lain PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya Tbk. (WSKT), PT Adhi Karya Tbk. (ADHI) dan PT Jasa Marga Tbk. (JSMR)
(gus/gus) Next Article Proyek KA Cepat Jakarta-Bandung Molor dari Target Awal 2019
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular