
PLN: Proyek 35 Ribu MW Capai 48%
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
22 March 2018 12:26

Jakarta, CNBC Indonesia- PT PLN (Persero) menyebut pembangunan proyek pembangkit listrik 35 ribu MW hingga Maret ini telah mencapai 48% untuk tahapan konstruksi atau setara dengan 16.994 MW.
Selain tahapan konstruksi, tahapan kontrak telah mencapai 35% atau setara dengan 12.693 MW, pengadaan tersisa 10% yakni 3.414 MW, dan perencanaan tersisa 3%. "Sebagian besar PLTU memang membutuhkan konstruksi 3-5 tahun. Untuk tahapan COD atau pembangkit yang masuk sistem sudah mencapai 1.504 MW," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka, Kamis (22/3/2018).
Proyek 35 ribu MW dicanangkan pertama kali pada 2015, dengan proyek tersebar dar Sumatra hingga Papua. Proyek ini dilangsungkan untuk menyiasati konsumsi listrik yang semakin tinggi. Berdasar kalkulasi PLN, konsumsi listrik akan mencapai 244.346 MW di 2020.
Kemajuan proyek 35 ribu MW, kata Made, ditempatkan sesuai konteksnya dengan memperhatikan tahapan-tahapan. Mulai dari perencanaan, pengadaan, kontrak PPA belum konstruksi, konstruksi, sampai pembangkit bisa beroperasi.
"Masing-masing tahapan tersebut memiliki bobot perhitungan masing-masing dalam kemajuan proyek."
Selain pembangunan pembangkit, Program 35.000 MW juga membangun jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI). Hingga akhir Februari 2018, sebanyak 9.617 kilometer sirkit (kms) jaringan transmisi telah beroperasi. Sisanya 20.620 kms sedang dalam tahap konstruksi dan 16.553 dalam tahap pra konstruksi.
Untuk Gardu Induk (GI), PLN telah mengoperasikan 37.628 Mega Volt Ampere (MVA). Kemudian 38.289 MVA masih dalam tahap konstruksi dan 33.542 dalam tahap pra konstruksi. "Capaian transmisi yang operasi mencapai 21% dari total 46 ribu kilometer yang harus dibangun," jelas Made.
(gus/gus) Next Article PLN Sebut Tunda Proyek 35 Ribu MW untuk Tahan Impor Tak Mudah
Selain tahapan konstruksi, tahapan kontrak telah mencapai 35% atau setara dengan 12.693 MW, pengadaan tersisa 10% yakni 3.414 MW, dan perencanaan tersisa 3%. "Sebagian besar PLTU memang membutuhkan konstruksi 3-5 tahun. Untuk tahapan COD atau pembangkit yang masuk sistem sudah mencapai 1.504 MW," kata Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka, Kamis (22/3/2018).
Kemajuan proyek 35 ribu MW, kata Made, ditempatkan sesuai konteksnya dengan memperhatikan tahapan-tahapan. Mulai dari perencanaan, pengadaan, kontrak PPA belum konstruksi, konstruksi, sampai pembangkit bisa beroperasi.
"Masing-masing tahapan tersebut memiliki bobot perhitungan masing-masing dalam kemajuan proyek."
Selain pembangunan pembangkit, Program 35.000 MW juga membangun jaringan transmisi dan Gardu Induk (GI). Hingga akhir Februari 2018, sebanyak 9.617 kilometer sirkit (kms) jaringan transmisi telah beroperasi. Sisanya 20.620 kms sedang dalam tahap konstruksi dan 16.553 dalam tahap pra konstruksi.
Untuk Gardu Induk (GI), PLN telah mengoperasikan 37.628 Mega Volt Ampere (MVA). Kemudian 38.289 MVA masih dalam tahap konstruksi dan 33.542 dalam tahap pra konstruksi. "Capaian transmisi yang operasi mencapai 21% dari total 46 ribu kilometer yang harus dibangun," jelas Made.
(gus/gus) Next Article PLN Sebut Tunda Proyek 35 Ribu MW untuk Tahan Impor Tak Mudah
Most Popular