
Internasional
Data Dicuri, Kepala Keamanan Informasi Facebook Mundur
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 March 2018 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Alex Stamos dilaporkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai chief information security officer setelah mencuat kasus mengenai penyalahgunaan informasi di Facebook. Berita ini pertama kali dilaporkan The New York Times, kemudian secara independen dilaporkan Reuters, Wall Street Journal.
(roy/roy) Next Article Politisi Partai Republik Sesalkan Kebocoran Data Facebook
Namun, dalam sebuah cuitannya, Stamos mengatakan dia masih dipekerjakan, tetapi perannya telah berubah menjadi "pengeksplorasi risiko keamanan yang muncul, dan bekerja mengamati keamanan pemilu."
Dalam laporannya, Times mengatakan Stamos telah dipindahtugaskan sejak bulan Desember 2017, tetapi Facebook membujuknya untuk tetap bekerja sampai Agustus tahun ini.
Stamos telah menjadi penasihat vokal untuk menyelidiki dan mengungkapkan aktivitas Rusia di Facebook, dan untuk meningkatkan tanggung jawab perusahaan di dunia teknologi.
Pada sabtu (17/3/2018) Stamos memposting di Twitternya beberapa hal setelah New York Times memberitakan detail penggunaan data pengguna Facebook oleh Cambridge Analytica, yang dikumpulkan tanpa izin pengguna situs tersebut. Menurut laporan dari 'whistle blower' Cambridge Analytica, perusahaan menggunakan informasi ini untuk mengembangkan teknik yang membantu kampanye Presiden Donald Trump pada tahun 2016.
"Ada banyak masalah besar yang harus diperbaiki oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Kami secara kolektif terlalu optimis tentang apa yang kami bangun dan dampaknya bagi dunia. Percaya atau tiak banyak orang di dalam perusahaan ini [Facebook] dari karyawan magang hingga CEO setuju dengan itu," tulisnya di Twitter.
"Saya selalu merasa bahwa orang-orang yang benar-benar bekerja pada masalah ini harus terlibat secara terbuka. Melakukan hal itu berarti menyeimbangkan keyakinan pribadi seseorang dengan tanggung jawab mereka kepada rekan kerja dan majikan mereka. Saya tidak tahu bagaimana melakukannya di lingkungan media ini." Tambahnya.
Dilansir dari CNBC, Stamos akan menjadi eksekutif tingkat tinggi pertama yang meninggalkan perusahaan itu sejak kontroversi mengenai berita palsu dan disinformasi di situs tersebut mencuat.
Saham Facebook turun hampir 7% pada sesi pertama, lalu turun 1,5% lagi saat penutupan.
![]() |
Dalam laporannya, Times mengatakan Stamos telah dipindahtugaskan sejak bulan Desember 2017, tetapi Facebook membujuknya untuk tetap bekerja sampai Agustus tahun ini.
"Ada banyak masalah besar yang harus diperbaiki oleh perusahaan-perusahaan teknologi besar. Kami secara kolektif terlalu optimis tentang apa yang kami bangun dan dampaknya bagi dunia. Percaya atau tiak banyak orang di dalam perusahaan ini [Facebook] dari karyawan magang hingga CEO setuju dengan itu," tulisnya di Twitter.
![]() |
"Saya selalu merasa bahwa orang-orang yang benar-benar bekerja pada masalah ini harus terlibat secara terbuka. Melakukan hal itu berarti menyeimbangkan keyakinan pribadi seseorang dengan tanggung jawab mereka kepada rekan kerja dan majikan mereka. Saya tidak tahu bagaimana melakukannya di lingkungan media ini." Tambahnya.
![]() |
Dilansir dari CNBC, Stamos akan menjadi eksekutif tingkat tinggi pertama yang meninggalkan perusahaan itu sejak kontroversi mengenai berita palsu dan disinformasi di situs tersebut mencuat.
Saham Facebook turun hampir 7% pada sesi pertama, lalu turun 1,5% lagi saat penutupan.
(roy/roy) Next Article Politisi Partai Republik Sesalkan Kebocoran Data Facebook
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular