
Internasional
Beberapa Produk Jepang Akan Dapat Pengecualian Bea Impor AS
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
20 March 2018 12:45

Tokyo, CNBC Indonesia - Menteri Perdagangan Jepang Hiroshige Seko mengatakan pada hari Selasa (20/3/2018) ada peluang besar beberapa produk baja dan aluminium Jepang akan mendapat pengecualian dari pengenaan bea masuk Amerika Serikat (AS) yang terbaru karena komoditas itu tidak bisa digantikan dengan cepat.
"Menurut saya ada peluang tinggi produk baja dan aluminium Jepang akan dikecualikan dari tarif baru dengan basis per produk, karena produk-produk itu sangat berkontribusi ke industri AS dan banyak yang penggantinya sedikit," katanya saat konferensi pers, melansir dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump telah meneken bea impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium, tetapi mengecualikan Kanada dan Meksiko, serta menawarkan kemungkinan pengecualian untuk sekutu lainnya. Kebijakan itu sebenarnya berlawanan dengan prinsip "tanpa pengecualian" yang sebelumnya ia gembar-gemborkan.
Aturan itu juga memperbolehkan para importir untuk meminta pengecualian terhadap produk-produk tertentu.
Produsen baja Jepang dan yang lainnya mendorong klien mereka asal AS untuk mengajukan pengecualian, kata Seko.
Secara terpisah, Jepang juga mengincar pengecualian negara.
"Kami akan terus meminta dengan gigih [pada Perwakilan Dagang AS] untuk mengecualikan Jepang dari pengenaan tarif," kata Seko.
Jepang mengekspor sekitar 2 juta ton produk baja per tahun ke AS. Jumlah tersebut hanya sekitar 5% dari total ekspor baja Jepang, tetapi para produsen baja sangat khawatir tarif AS dapat memicu balas dendam dan perang dagang.
Jepang, yang memproduksi sekitar 2,1 juta ton aluminium gulung dan ekstrusi per tahun, mengeskpor sekitar 27.000 ton ke AS dari total ekspor sekitar 243.000 ton.
Produsen otomotif dan penyuplai kendaraan global mendesak pemerintahan Trump dan Kongres AS untuk mengecualikan Uni Eropa serta sekutu lainnya dari bea impor baja dan aluminium yang akan mulai berlaku pada hari Jumat (23/3/2018), kata para pejabat.
(prm) Next Article Uni Eropa Menentang Rencana Pengenaan Bea Impor Baja AS
"Menurut saya ada peluang tinggi produk baja dan aluminium Jepang akan dikecualikan dari tarif baru dengan basis per produk, karena produk-produk itu sangat berkontribusi ke industri AS dan banyak yang penggantinya sedikit," katanya saat konferensi pers, melansir dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump telah meneken bea impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium, tetapi mengecualikan Kanada dan Meksiko, serta menawarkan kemungkinan pengecualian untuk sekutu lainnya. Kebijakan itu sebenarnya berlawanan dengan prinsip "tanpa pengecualian" yang sebelumnya ia gembar-gemborkan.
Produsen baja Jepang dan yang lainnya mendorong klien mereka asal AS untuk mengajukan pengecualian, kata Seko.
Secara terpisah, Jepang juga mengincar pengecualian negara.
"Kami akan terus meminta dengan gigih [pada Perwakilan Dagang AS] untuk mengecualikan Jepang dari pengenaan tarif," kata Seko.
Jepang mengekspor sekitar 2 juta ton produk baja per tahun ke AS. Jumlah tersebut hanya sekitar 5% dari total ekspor baja Jepang, tetapi para produsen baja sangat khawatir tarif AS dapat memicu balas dendam dan perang dagang.
Jepang, yang memproduksi sekitar 2,1 juta ton aluminium gulung dan ekstrusi per tahun, mengeskpor sekitar 27.000 ton ke AS dari total ekspor sekitar 243.000 ton.
Produsen otomotif dan penyuplai kendaraan global mendesak pemerintahan Trump dan Kongres AS untuk mengecualikan Uni Eropa serta sekutu lainnya dari bea impor baja dan aluminium yang akan mulai berlaku pada hari Jumat (23/3/2018), kata para pejabat.
(prm) Next Article Uni Eropa Menentang Rencana Pengenaan Bea Impor Baja AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular