MA Tolak Gugatan, Holding Tambang Aman Melenggang
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
15 March 2018 19:33
Jakarta, CNBC Indonesia- Mahkamah Agung mengeluarkan putusan menolak gugatan uji materil atas Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2017 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara ke Dalam Modal Saham Inalum yang diajukan oleh beberapa pihak.
Dalam PP tersebut diketahui Inalum resmi ditunjuk sebagai induk usaha BUMN di sektor pertambangan dan membawahi PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta PT Timah Tbk. Selain itu, Inalum akan memegang saham minoritas Freeport yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah.
Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menyambut baik putusan tersebut dan dia nilai memberi kepastian hukum terkait pembentukan holding BUMN pertambangan. Menurut dia, keberadaan holding, sebagai kepanjangan tangan negara, justru wujud nyata pelaksanaan UUD 1945 pasal 33.
"Semoga putusan ini akan meyakinkan semua pihak terkait tujuan utama holding, yaitu benar-benar menerapkan amanat UUD 1945 di mana cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, yaitu bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat," kata Budi, dalam keterangan resminya, Kamis (15/3/2018).
Tugas utama holding BUMN pertambangan adalah mengambil alih saham PT Freeport Indonesia yang saat ini prosesnya sedang dalam tahap pembelian hak partisipasi milik Rio Tinto sebesar 40% atas Tambang Grasberg. PI tersebut nantinya akan dikonversi menjadi saham atas Freeport.
Executive VP Freeport Tony Wenas telah membenarkan hal itu. Menurutnya, ketika PI milik Rio Tinto telah dibeli pemerintah, nilainya adalah satu banding satu dengan saham di Freeport.
(gus/gus) Next Article Gara-gara Hilirisasi Dirut Inalum Diusir Menteri Rini
Dalam PP tersebut diketahui Inalum resmi ditunjuk sebagai induk usaha BUMN di sektor pertambangan dan membawahi PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk (PTBA), serta PT Timah Tbk. Selain itu, Inalum akan memegang saham minoritas Freeport yang sebelumnya dimiliki oleh pemerintah.
"Semoga putusan ini akan meyakinkan semua pihak terkait tujuan utama holding, yaitu benar-benar menerapkan amanat UUD 1945 di mana cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak, yaitu bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat," kata Budi, dalam keterangan resminya, Kamis (15/3/2018).
Tugas utama holding BUMN pertambangan adalah mengambil alih saham PT Freeport Indonesia yang saat ini prosesnya sedang dalam tahap pembelian hak partisipasi milik Rio Tinto sebesar 40% atas Tambang Grasberg. PI tersebut nantinya akan dikonversi menjadi saham atas Freeport.
Executive VP Freeport Tony Wenas telah membenarkan hal itu. Menurutnya, ketika PI milik Rio Tinto telah dibeli pemerintah, nilainya adalah satu banding satu dengan saham di Freeport.
(gus/gus) Next Article Gara-gara Hilirisasi Dirut Inalum Diusir Menteri Rini
Most Popular