ESDM Sentil Keluhan Industri Soal Harga Gas US$ 1 di Aljazair

Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
13 March 2018 17:48
Kementerian ESDM kerap dikeluhkan pelaku industri soal harga gas dinilai mahal. Salah satu keluhan adalah soal harga gas yang bisa mencapai US$ 1 di Aljazair
Foto: Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) kerap dikeluhkan pelaku industri soal harga gas yang dinilai mahal. Salah satu keluhan yang sering dikemukakan oleh para pebisnis adalah soal harga gas yang bisa mencapai US$ 1 di Aljazair, tapi susah di Indonesia.

Menjawab keluhan-keluhan itu, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar pun berkunjung ke negeri tersebut dan menemukan alasannya.



Arcandra membenarkan harga gas di Aljazair adalah US$ 1 per juta british thermal atau MMBTU, namun hanya untuk kebutuhan konsumsi masyarakat dan ada peran subsidi dari pemerintah. Sedangkan, untuk kebutuhan ekspor harga gas dipatok 10% dari harga minyak mentah.

"Mereka punya pipa untuk mengalirkan gas dari Aljazair ke Eropa, tepatnya Spanyol, di mana harga gas 10% dari crude oil. Kalau crude seperti saat ini sekitar US$ 60, berarti US$ 6 dolar," jelas Arcandra di Kantor Kementerian ESDM, Selasa (13/3/2018).

Oleh sebab itu, kata dia, jika ingin impor gas dari Aljazair tidak mungkin bisa mendapat harga gas semurah US$ 1 per MMBTU. Apalagi untuk mengimpor gas perlu mengubah gas menjadi LNG terlebih dulu, dan proses regasifikasi untuk mengubahnya menjadi gas kembali.

Dilihat dari perbandingan tersebut, menurut Arcandra harga gas dalam negeri jatuhnya tidak jauh berbeda dengan harga gas impor, meski dari Aljazair sekalipun.

Apabila industri masih berkeras ingin impor gas untuk dapat harga murah, Arcandra mempersilakan mereka. "Infrastruktur silakan dibangun dan plain gate di bawah dari 14,5% dari aturan yang ada. Silahkan impor jika harganya lebih murah," katanya.

Dia juga menjelaskan apabila benar PT Pupuk Indonesia akan membangun pabrik pupuk di Aljazair, harga gas yang diterapkan juga belum tentu sebesar US$ 1 per MMBTU. Sebab, tujuan hasil produksi adalah diekspor ke Indonesia.

Diketahui, pembangunan pabrik oleh PT Pupuk Indonesia di Aljazair sendiri saat ini belum ada kepastian lebih lanjut. Proyek yang diperkirakan butuh dana hingga US$ 7 miliar itu, tujuannya adalah harga gas yang lebih murah.

"Belum ada langkah konkrit untuk membangun pabrik di sana, namun memang pernah penjajakan," kata Humas Pupuk Indonesia Wijaya Laksana kepada CNBC Indonesia.

Bila benar dibangun pun, perjalanannya masih cukup panjang. Wijaya mengaku telah paham bahwa harga gas murah di Aljazair belum tentu bisa diterapkan bila perusahaan memutuskan untuk impor.
(gus/gus) Next Article Pemerintah Kesulitan Turunkan Harga Gas Industri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular