
ESDM: Harga Gas untuk 4 Industri Bisa Turun US$ 0,8
Rivi Satrianegara & Samuel Pablo, CNBC Indonesia
19 February 2018 17:25

Jakarta, CNBC Indonesia— Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral membuka peluang adanya penurunan harga gas untuk empat industri sekitar US$ 0,7 - 0,8 per MMBTU. Empat industri tersebut adalah keramik, sarung tangan, kaca, dan elechemical.
Arcandra menyebut masih ada 77 perusahaan dengan kebutuhan gas sekitar 21 MMCFD yang meminta ada penurunan harga gas. Bila dilakukan penurunan harga gas untuk 77 perusahaan tersebut, potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang turun sebesar US$ 4,3 juta atau Rp 58 miliar (kurs Rp 13.500 per dolar AS).
“Di Kementerian Koordinator Perekonomian sudah dibahas dan semoga dalam waktu dekat sudah dapat dilakukan insentif dari sisi penurunan PNBP ini,” kata Arcandra di Gedung Kementerian Perindustrian, Senin (19/2/2018).
Terkait harga gas dari Blok Masela, Arcandra memperkirakan harga gas dipatok US$ 5,8 dolar. Namun, harga tersebut masih di atas rata-rata permintaan industri sebesar US$ 3 dolar per MMBTU.
Diketahui, gas hasil produksi Blok Masela sampai saat ini belum memiliki pembeli. Hal utama yang jadi penyebabnya adalah belum ada titik temu atas harga gas dari blok itu.
(gus/gus) Next Article Jreng.. Harga Gas 'Murah' Industri Bakal Dievaluasi?
Arcandra menyebut masih ada 77 perusahaan dengan kebutuhan gas sekitar 21 MMCFD yang meminta ada penurunan harga gas. Bila dilakukan penurunan harga gas untuk 77 perusahaan tersebut, potensi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang turun sebesar US$ 4,3 juta atau Rp 58 miliar (kurs Rp 13.500 per dolar AS).
Terkait harga gas dari Blok Masela, Arcandra memperkirakan harga gas dipatok US$ 5,8 dolar. Namun, harga tersebut masih di atas rata-rata permintaan industri sebesar US$ 3 dolar per MMBTU.
Diketahui, gas hasil produksi Blok Masela sampai saat ini belum memiliki pembeli. Hal utama yang jadi penyebabnya adalah belum ada titik temu atas harga gas dari blok itu.
(gus/gus) Next Article Jreng.. Harga Gas 'Murah' Industri Bakal Dievaluasi?
Most Popular