
Hai Milenial, Rusunawa Juga Bisa Jadi Pilihan Tempat Tinggal
Roy Franedya, CNBC Indonesia
11 March 2018 10:30

Denpasar, CNBC Indonesia - Mengejar kesenangan dan berlibur menjadi alasan kaum milenial tidak menjadikan rumah sebagai kebutuhan. Kaum milenial takut dengan membeli rumah rasio utang mereka akan bertambah sehingga menghambat keinginan mereka untuk mengejar kesenangan (leisure).
Namun, para milenial bisa melirik rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai alternatif tempat tinggal. Rusunawa berbentuk hunian vertikal menjadi pilihan karena generasi milenial lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan, sementara ketersediaan tanah semakin terbatas. Hunian vertikal juga mengurangi laju konversi lahan perdesaan menjadi perkotaan.
Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan Rusunawa bisa menjadi pilihan tempat tinggal bagi para pekerja generasi millenial. Mekanismenya Pemerintah Daerah menyediakan lahan dan mengajukan usulan pembangunan Rusun kepada Kementerian PUPR.
"Kalau masih single bisa memilih tipe studio, bila sudah berkeluarga bisa memiliki tipe 36. Harga sewanya relatif terjangkau dengan kualitas cukup baik. Nanti bila penghasilan semakin meningkat bisa mengangsur membeli apartemen/rumah tapak," jelasnya usai Peresmian Rusunawa bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) Kantor Imigrasi Kelas I Denpasar Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia di Denpasar, Bali yang dilakukan oleh Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly, dalam siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Minggu (11/3/2018).
Rusunawa ASN dibangun Kementerian PUPR dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp 14 miliar. Bangunan tersebut memiliki 3 lantai dengan 47 unit, serta telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti sambungan listrik dan sarana air bersih meubelair, tempat parkir dan Prasarana dan Sarana Umum (PSU).
"Kalau di lokasi lain bisa dibangun 4 lantai, namun karena aturan di Bali, kita hanya bisa membangun unit Rusun 3 lantai. Untuk harga sewanya nanti akan ditentukan oleh pihak pengelola," jelas Khalawi.
Selain Rusunawa ASN, Kementerian PUPR juga membangun Rusunawa bagi pekerja, mahasiswa, pondok pesantren, nelayan dan anggota TNI dan Polri.
Pada 2017, proyek pembangunan Rusun Kementerian PUPR mendekati target yang dicanangkan. Dari total yang direncanakan sebanyak 13.253 rusun di seluruh Indonesia, berhasil dibangun keseluruhan 13.251 unit. Adapun, pada tahun 2018 ini Kementerian PUPR menargetkan pembangunan sebanyak 13.405 unit rusun.
Pembangunan rusunawa merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada pada 29 April 2015 silam di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Untuk mewujudkan program ini pemerintah terus menambah pasokan unit rumah terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Bagi MBR dengan penghasilan maksimal Rp 7,5 juta dapat menikmati rusun subsidi dan untuk rumah tapak maksimal penghasilan MBR yang mendapatkan KPR Subsidi adalah Rp 4,5 juta.
(roy/roy) Next Article Jokowi Punya Program DP Rumah 1%, Minat?
Namun, para milenial bisa melirik rumah susun sederhana sewa (rusunawa) sebagai alternatif tempat tinggal. Rusunawa berbentuk hunian vertikal menjadi pilihan karena generasi milenial lebih memilih tinggal di kawasan perkotaan, sementara ketersediaan tanah semakin terbatas. Hunian vertikal juga mengurangi laju konversi lahan perdesaan menjadi perkotaan.
Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid mengatakan Rusunawa bisa menjadi pilihan tempat tinggal bagi para pekerja generasi millenial. Mekanismenya Pemerintah Daerah menyediakan lahan dan mengajukan usulan pembangunan Rusun kepada Kementerian PUPR.
"Kalau di lokasi lain bisa dibangun 4 lantai, namun karena aturan di Bali, kita hanya bisa membangun unit Rusun 3 lantai. Untuk harga sewanya nanti akan ditentukan oleh pihak pengelola," jelas Khalawi.
Selain Rusunawa ASN, Kementerian PUPR juga membangun Rusunawa bagi pekerja, mahasiswa, pondok pesantren, nelayan dan anggota TNI dan Polri.
Pada 2017, proyek pembangunan Rusun Kementerian PUPR mendekati target yang dicanangkan. Dari total yang direncanakan sebanyak 13.253 rusun di seluruh Indonesia, berhasil dibangun keseluruhan 13.251 unit. Adapun, pada tahun 2018 ini Kementerian PUPR menargetkan pembangunan sebanyak 13.405 unit rusun.
Pembangunan rusunawa merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada pada 29 April 2015 silam di Ungaran, Semarang, Jawa Tengah. Untuk mewujudkan program ini pemerintah terus menambah pasokan unit rumah terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Bagi MBR dengan penghasilan maksimal Rp 7,5 juta dapat menikmati rusun subsidi dan untuk rumah tapak maksimal penghasilan MBR yang mendapatkan KPR Subsidi adalah Rp 4,5 juta.
(roy/roy) Next Article Jokowi Punya Program DP Rumah 1%, Minat?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular