Internasional

Korsel Pertimbangkan Mengadukan Tarif Baja AS ke WTO

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
09 March 2018 16:46
Korea Selatan akan mengadukan AS ke WTO jika AS tidak memberikan pengecualian tarif bea masuk impor baja dan aluminium.
Foto: REUTERS/ Leah Millis
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan meminta Amerika Serikat (AS) memberikan pengecualian tarif bea masuk impor baja dan aluminium. Bila permintaan ini ditolak, Korsel akan mengadukan AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO).

Pernyataan ini dikeluarkan Seoul pada hari Jumat (9/3/2018) seperti dikutip dari AFP. Korsel merupakan pemasok baja terbesar ketiga ke AS.

Trump menerapkan tarif impor sebesar 25% untuk baja dan 10% untuk aluminium pada hari Kamis (8/3/2018) yang memicu protes tajam dari para sekutunya, baik di dalam dan luar negeri karena khawatir akan terjadinya perang dagang global.

Menteri Perdagangan Korsel Paik Un-gyu mengekspresikan kekecewaannya terhadap tindakan ini saat rapat dengan para eksekutif baja, dengan mengatakan, "Jika tindakan ini memberi dampak, mau tak mau akan memberi dampak serius untuk ekspor baja Korea Selatan ke AS."

Korsel adalah sekutu perjanjian AS, yang memiliki 28.500 pasukan berarmada di negara itu untuk melindunginya dari Korea Utara yang memiliki senjata nuklir. Namun, Korsel justru mengalami dampak negatif dari agenda ekonomi "America First" Trump.

Kesepakatan perdagangan bebas antar keduanya saat ini sedang dinegosiasikan kembali di Washington. Diskusi tentang pembagian biaya untuk kehadiran militer AS juga sedang dilakukan di Hawaii, setelah Trump berkata lewat kampanye bahwa Seoul harus membayar lebih banyak.

Kementerian Perdagangan akan berkonsultasi dengan Representatif Perdagangan AS pada tanggal awal untuk meminta pengurangan atau peniadaan tarif pada produk baja, kata mereka lewat pernyataan resmi.

Pihak kementerian juga menambahkan, jika usaha itu gagal, Korsel akan "mempertimbangkan dengan aktif" untuk mengajukan pengaduan ke WTO Bersama dengan negara-negara lainnya.

Negara-negara lain telah mengecam keputusan Trump, dengan China yang merupakan perekonomian terbesar nomor dua di dunia menyebutnya sebagai "serangan serius" terhadap sistem perdagangan global.

Hyundai Research Institute mengatakan lewat sebuah laporan pada hari Jumat bahwa 25% tarif akan mengarah ke pemangkasan 22% pada ekspor baja Korsel ke AS, atau hampir $1 miliar dari total hampir $4 miliar baja yang dikirim dari Korsel ke AS tahun lalu. Korsel berada di peringkat ketiga di antara pemasok baja ke AS setelah Kanada dan Brazil.
(roy/roy) Next Article AS Kenakan Bea Masuk 30% untuk Sel Surya dan Mesin Cuci

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular