
Kenaikan Subsidi Solar Dibahas di Istana
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 March 2018 11:21

Jakarta, CNBC Indonesia- Keinginan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan mengajukan permintaan penambahan alokasi anggaran subsidi solar sudah lebih dahulu dibahas di Istana Negara.
Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelum rapat koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam bersama pemangku kepentingan terkait lainnya. "Lah itu memang hasl bahasan kok kemarin," kata Darmin saat ditemui di kantornya.
Rencananya, ESDM akan mengajukan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menambah anggaran subsidi solar menjadi di kisaran Rp 700 - Rp 1000 per liter, dari yang saat ini sebesar Rp 500 per liter.
Adapun alasan ESDM mengajukan penambahan tersebut, tak lepas dari pergerakan harga minyak dunia yang terus meningkat, sehingga berpeluang meningkatkan kebutuhan atas subsidi solar.
Meskipun sudah dibahas dalam sidang kabinet bersama Presiden Joko Widodo, Darmin menegaskan, keputusan tersebut akan tetap bergantung pada dewan parlemen untuk ditentukan.
"Saya tidak tau penjelasannya bagaimana (dengan DPR). Yang saya dengar, memang ada penyesuaian itu," jelasnya.
Subsidi untuk bahan bakar jenis solar saat ini ditetapkan sebesar Rp 500 per liter, alokasinya masuk dalam subsidi energi sebesar Rp 94,42 triliun di APBN 2018. Ini termasuk subsidi untuk bensin (solar), listrik, dan elpiji 3 kilogram dengan asumsi harga minyak Indonesia di US$ 48 per barel.
(gus/gus) Next Article Menko Darmin: Kenaikan Subsidi BBM Bukan Langkah Politik
Hal tersebut dikemukakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sebelum rapat koordinasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam bersama pemangku kepentingan terkait lainnya. "Lah itu memang hasl bahasan kok kemarin," kata Darmin saat ditemui di kantornya.
Rencananya, ESDM akan mengajukan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk menambah anggaran subsidi solar menjadi di kisaran Rp 700 - Rp 1000 per liter, dari yang saat ini sebesar Rp 500 per liter.
Meskipun sudah dibahas dalam sidang kabinet bersama Presiden Joko Widodo, Darmin menegaskan, keputusan tersebut akan tetap bergantung pada dewan parlemen untuk ditentukan.
"Saya tidak tau penjelasannya bagaimana (dengan DPR). Yang saya dengar, memang ada penyesuaian itu," jelasnya.
Subsidi untuk bahan bakar jenis solar saat ini ditetapkan sebesar Rp 500 per liter, alokasinya masuk dalam subsidi energi sebesar Rp 94,42 triliun di APBN 2018. Ini termasuk subsidi untuk bensin (solar), listrik, dan elpiji 3 kilogram dengan asumsi harga minyak Indonesia di US$ 48 per barel.
(gus/gus) Next Article Menko Darmin: Kenaikan Subsidi BBM Bukan Langkah Politik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular