Kebutuhan Minyak Dunia Naik Jadi 100,4 Juta Barel di 2023

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
05 March 2018 16:34
Kebutuhan minyak dunia sentuh 100,4 juta barel di 2023, saatnya genjot investasi
Foto: kotkoa / Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia- Industri minyak harus segera mendorong investasi besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan yang diperkirakan naik drastis selewat tahun 2020, sebagaimana dirilis oleh Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA).

"Amerika Serikat masih akan menancapkan posisinya cukup kuat di pasar minyak global selama lima tahun ke depan," ujar IEA Chief Fatih Birol dalam keterangan tertulisnya sebagaimana tercantum dalam review laporan tahunan tentang pasar minyak, Senin (5/3/2018).



Dalam keterangannya, Birol juga mengigatkan soal lesunya investasi di sektor ini yang perlu jadi catatan khusus. "Gambaran investasi yang menurun ini masih jadi perhatian utama, karena permintaan makin banyak dan sumur-sumur minyak banyak yang mengering" kata dia.

Investasi, kata Birol, diperlukan jika ingin memperbaiki turunnya produksi yang setiap tahunnya merosot hingga 3 juta barel.

IEA merilis perkiraan pasar minyak dalam 5 tahun ke depan, dari sisi permintaan kebutuhan akan minyak naik hingga 6,9% per tahun hingga 2023 menjadi 104,7 juta barel per hari. Kebutuhan ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia perkembangan industri petrokimia di Amerika Serikat.

Dari sisi produksi, diharapkan bisa tumbuh 6,4 juta barel per hari untuk mencapai angka kebutuhan 107 juta barel di 2023. Agensi juga mengatakan industri minyak saat ini masih fase pemulihan sejak dua tahun terakhir di mana investasi turun karena jatuhnya harga minyak dunia, hingga di bawah US$ 30 per barel dari yang semula mencapai US$ 100 per barel di 2014.
(gus/gus) Next Article Harga Minyak Dunia Terbantu Pelemahan Dolar AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular