CNBC Indonesia Polling

Konsensus Pasar: Inflasi Februari 0,2% MtM, 3,23% YoY

Raditya Hanung & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
28 February 2018 15:21
Inflasi pada Februari 2018 diperkirakan masih terkendali.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi pada Februari 2018 diperkirakan masih terkendali. Namun ada sedikit tekanan inflasi yang berasal dari kenaikan sejumlah harga pangan dan bahan bakar minyak (BBM) non subsidi. 

Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data inflasi Februari 2018 pada esok hari. B
erdasarkan konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia, inflasi bulanan (month to month/MtM) Februari 2018 diperkirakan sebesar 0,2%. Sementara inflasi tahunan (year on year/YoY) diperkirakan 3,23% dan inflasi inti YoY diramalkan 2,59%. 

Bila ini terjadi, maka inflasi Februari akan melambat dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Januari 2017, inflasi MtM adalah 0,62%, YoY 3,25, dan inflasi inti YoY 2,69%.

Konsensus Pasar: Inflasi Februari 0,2% MtM, 3,23% YoY
"Kami memperkirakan tekanan inflasi masih terkendali. Harga beberapa komoditas pangan ada yang bergerak turun seperti minyak goreng, daging ayam, telur ayam, dan gula," sebut Juniman, Ekonom Maybank Indonesia. 

Mengutip data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga minyak goreng pada awal Februari tercatat Rp 15.000/kg dan pada 27 Februari turun ke Rp 14.950/kg. Kemudian harga daging ayam dalam periode yang sama turun Rp 1.000/kg, dan harga telur ayam turun Rp 750/kg. 

Namun, Juniman menambahkan masih ada tekanan inflasi dari kenaikan harga sejumlah komoditas pangan akibat kendala cuaca. Curah hujan yang tinggi ditambah lagi bencana tanah longsor di sejumlah daerah menyebabkan gangguan produksi dan distribusi pangan. Harga komoditas pangan yang bergerak naik di antaranya cabai merah (+Rp 550/kg) dan bawang putih (+Rp 7.250/kg). 

Tidak hanya harga pangan yang bergejolak (volatile foods), lanjut Juniman, komponen harga yang diatur pun berpotensi menyumbang inflasi. Akhir pekan lalu, Pertamina menaikkan harga BBM non subsidi.  

Harga Pertamax di wilayah Jakarta naik dari Rp 8.600/liter menjadi Rp 8.900/liter, kemudian Pertamax Turbo naik dari Rp 9.600/liter menjadi Rp 10.100/liter, Pertamina Dex naik dari Rp 9.250/liter menjadi Rp 10.000/liter, dan Dexlite naik dari RP 7.500/liter menjadi Rp 8.100/liter. 

Selain di Jakarta, kenaikan harga bensin juga terjadi di beberapa daerah lainnya. Pada wilayah Indonesia bagian timur, harga harga Pertamax bahkan jauh lebih mahal yaitu mencapai Rp 11.750/liter di Maluku Utara.
 

Andry Asmoro, Ekonom Bank Mandiri, mengatakan inflasi Februari sepertinya relatif terkendali. Sejauh ini, harga bahan makanan belum mengalami lonjakan yang berarti meski ada kenaikan. 

"Kemungkinan inflasi rendah masih akan berlanjut hingga Maret. Ini merupakan dampak dari impor pangan yang dilakukan sebelumnya," sebut Andry.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji) Next Article BI Perkirakan Inflasi Juni Rendah, Cuma 0,02%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular