
RI Siap Bantu Proyek Infrastruktur Afghanistan
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
22 February 2018 13:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia siap memberi bantuan capacity building bagi pemerintah Afghanistan dalam pengembangan dan pembangunan proyek infrastruktur di negara Asia Tengah itu.
Hal tersebut dilakukan untuk menanggapi permintaan langsung dari pemerintah Afghanistan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke negara itu bulan Januari lalu.
Sebagaimana Indonesia, pemerintah Afghanistan juga tengah getol menggarap proyek infrastruktur seperti pembangunan bandara dan jalan. Oleh karena itu, Indonesia menawarkan bantuan lewat sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang konstruksi.
"Kita menawarkan agar dalam kesempatan tersebut BUMN kita juga diberikan kesempatan untuk bisa berpartisipasi dalam membangun infrastruktur di Afghanistan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir dalam paparan mingguan di Kementerian Luar Negeri di Jakarta, Kamis (22/2/2018).
Ia menambahkan ada satu BUMN yang sudah secara resmi menawarkan kerja sama ke pemerintah Afghanistan terkait proyek infrastruktur. Namun, ia belum bisa menyebutkan nama BUMN tersebut.
Rencana kerja sama tersebut akan dibahas kembali ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memenuhi undangan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk hadir di Konferensi Kabul Peace Process tanggal 27 Februari - 1 Maret 2018.
"Tentu dalam pertemuan bilateral nantinya [akan dibahas] beberapa isu termasuk […], waktu Presiden Jokowi ke sana, permintaan Kabul untuk bantu capacity building bagi pengusaha mereka. Tentunya akan jadi perhatian lagi," kata Arrmanatha.
Sebagai catatan, pada pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Ashraf Ghani bulan lalu, Jokowi menyebutkan kerja sama pembangunan perdamaian harus ditopang dengan kerja sama ekonomi paralel antara kedua negara.
Potensi kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Afghanistan dinilai masih sangat besar, terutama di bidang non-migas seperti infrastruktur, pertanian, dan tekstil.
(prm) Next Article Cerita Jokowi di Bekasi: Dari Afghanistan Hingga PKI
Hal tersebut dilakukan untuk menanggapi permintaan langsung dari pemerintah Afghanistan ketika Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan ke negara itu bulan Januari lalu.
Sebagaimana Indonesia, pemerintah Afghanistan juga tengah getol menggarap proyek infrastruktur seperti pembangunan bandara dan jalan. Oleh karena itu, Indonesia menawarkan bantuan lewat sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang konstruksi.
Ia menambahkan ada satu BUMN yang sudah secara resmi menawarkan kerja sama ke pemerintah Afghanistan terkait proyek infrastruktur. Namun, ia belum bisa menyebutkan nama BUMN tersebut.
Rencana kerja sama tersebut akan dibahas kembali ketika Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memenuhi undangan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani untuk hadir di Konferensi Kabul Peace Process tanggal 27 Februari - 1 Maret 2018.
"Tentu dalam pertemuan bilateral nantinya [akan dibahas] beberapa isu termasuk […], waktu Presiden Jokowi ke sana, permintaan Kabul untuk bantu capacity building bagi pengusaha mereka. Tentunya akan jadi perhatian lagi," kata Arrmanatha.
Sebagai catatan, pada pertemuan bilateral antara Presiden Jokowi dan Presiden Ashraf Ghani bulan lalu, Jokowi menyebutkan kerja sama pembangunan perdamaian harus ditopang dengan kerja sama ekonomi paralel antara kedua negara.
Potensi kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Afghanistan dinilai masih sangat besar, terutama di bidang non-migas seperti infrastruktur, pertanian, dan tekstil.
(prm) Next Article Cerita Jokowi di Bekasi: Dari Afghanistan Hingga PKI
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular