
Pengusaha Usul Harga Batu Bara untuk PLN US$ 85
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
21 February 2018 17:56

Jakarta, CNBC Indonesia— Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) mengusulkan harga batu bara untuk kebutuhan pembangkit listrik PT PLN (Persero) sebesar US$ 85 per ton. Angka tersebut merupakan keputusan bersama anggota APBI, mengingat harga batu bara acuan (HBA) telah menyentuh lebih dari US$ 100 per ton.
Menurut Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia, pihaknya belum mengetahui secara langsung usulan yang diberikan PT PLN (Persero) kepada pemerintah. Pihak pengusaha pun belum pernah berkomunikasi lagi dengan pemerintah atau PLN sejak pertemuan 5 Februari lalu.
Walau pemerintah telah menyampaikan siap mengumumkan harga khusus batu bara untuk kebutuhan PLN, Hendra mengaku tidak tahu berapa besaran yang akan ditetapkan. Namun dikabarkan PLN menginginkan harga di kisaran US$ 60, APBI jelas keberatan.
“Kalau ditanya setuju atau tidak harga dipatok US$ 60, dengan serta merta kami tidak setuju, tapi dalam artian ketidaksetujuan itu tidak formal,” kata Hendra kepada CNBC Indonesia, Rabu (16/2/2018).
Dalam pertemuan awal Februari lalu, ada kesepakatan bersama agar dari berbagai opsi skema harga, pengusaha dan PLN berkomunikasi lebih lanjut dengan difasilitasi pemerintah. Sekitar seminggu setelahnya, ada rencana pertemuan kembali.
Akan tetapi, hingga kini belum ada ajakan pemerintah kepada APBI untuk merumuskan harga tersebut. Hendra pun menyerahkan hal itu ke pemerintah sebagai pemegang keputusan atas penentuan harga ini.
“Namun dalam mengatur harga, kami harap pemerintah juga mempertimbangkan konservasi cadangan, penerimaan negara, dan juga dari sisi inevstasi pelaku usaha,” jelas Hendra.
(gus/gus) Next Article Tak Cuma Harga Khusus, Batu Bara Perlu Kontrak Jangka Panjang
Menurut Direktur Eksekutif APBI, Hendra Sinadia, pihaknya belum mengetahui secara langsung usulan yang diberikan PT PLN (Persero) kepada pemerintah. Pihak pengusaha pun belum pernah berkomunikasi lagi dengan pemerintah atau PLN sejak pertemuan 5 Februari lalu.
Walau pemerintah telah menyampaikan siap mengumumkan harga khusus batu bara untuk kebutuhan PLN, Hendra mengaku tidak tahu berapa besaran yang akan ditetapkan. Namun dikabarkan PLN menginginkan harga di kisaran US$ 60, APBI jelas keberatan.
Dalam pertemuan awal Februari lalu, ada kesepakatan bersama agar dari berbagai opsi skema harga, pengusaha dan PLN berkomunikasi lebih lanjut dengan difasilitasi pemerintah. Sekitar seminggu setelahnya, ada rencana pertemuan kembali.
Akan tetapi, hingga kini belum ada ajakan pemerintah kepada APBI untuk merumuskan harga tersebut. Hendra pun menyerahkan hal itu ke pemerintah sebagai pemegang keputusan atas penentuan harga ini.
“Namun dalam mengatur harga, kami harap pemerintah juga mempertimbangkan konservasi cadangan, penerimaan negara, dan juga dari sisi inevstasi pelaku usaha,” jelas Hendra.
(gus/gus) Next Article Tak Cuma Harga Khusus, Batu Bara Perlu Kontrak Jangka Panjang
Most Popular