
Pengamat: Penerapan Cukai Likuid Rokok Elektrik Terburu-buru
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
27 January 2018 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia – Pengamat ekonomi mempertanyakan rencana pemerintah menerapkan tarif cukai ikuid essence vape sebesar 57%. Pemerintah harus punya data yang sebelum menerapkan besaran tarif bea untuk produk tersebut.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira Adhinegara mempertanyakan argumentasi pemerintah yang menyampaikan tujuan penerapan cukai yaitu pengendalian barang berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. “Sampai sekarang belum ada data itu, lalu gaimana kita bisa bilang konsumsinya bisa turun kalau ada cukai?” kata Bhima di Warung Daun, Jumat (27/1/2018).
Bila ternyata pengguna vape kecil atau tidak signifikan, dia melihat ada kemungkinan ongkos pemungutan cukai malah bisa lebih mahal dari tujuan penerimaan cukai untuk negaranya.
Dalam hitungan kasar, menurut Bhima, penerimaan negara dari cukai likuid tidak begitu tinggi. “Asosiasi baru mengatakan kepada saya pengguna vape ada sekitar 2 juta, kalau harga likuid sebut saja Rp 100 ribu, dengan tarif cukai 57% paling penerimaan negara Rp 100 miliar,” jelas Bhima.
Jumlah tersebut, bila dibandingkan potensi penerimaan negara atas barang lain yang belum diterapkan cukai dan dari terbukti berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan, sangatlah sedikit.
Dia mencontohkan, berdasarkan kajian INDEF, motor dan mobil bisa menghasilkan Rp 6 triliun dengan pemungutan yang relatif lebih mudah karena telah didukung data yang jelas. Penggunaan kendaraan bermotor pun jelas memiliki dampak buruk berupa emisi gas terhadap lingkungan.
Selain itu, disebut Bhima, ada potensi penerimaan cukai dari produk minuman berpemanis. Dampak kesehatannya terukur, karena diabetes menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Sementara konsumsi atas produk yang menggunakan pemanis sangat tinggi.
“Lalu kantong plastik yang dari tahun 2015 hanya wacana, sampai sekarang belum ada itu Peraturan Menteri Keuangan terkait pengenaan cukainya. Padahal itu berpotensi penerimaan cukainya sekitar Rp 270 miliar,” ungkap Bhima.
Menurut Bhima, penerapan tarif cukai sebesar 57% untuk likuid essence vape pada 1 Juli 2018 mendatang jelas terlalu terburu-buru. Sebab, selain data yang belum jelas, belum ada kajian pasti tentang dampak vape bagi lingkungan dan kesehatan.
(hps) Next Article Begini Dampak Penggunaan Vape
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudistira Adhinegara mempertanyakan argumentasi pemerintah yang menyampaikan tujuan penerapan cukai yaitu pengendalian barang berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan. “Sampai sekarang belum ada data itu, lalu gaimana kita bisa bilang konsumsinya bisa turun kalau ada cukai?” kata Bhima di Warung Daun, Jumat (27/1/2018).
Bila ternyata pengguna vape kecil atau tidak signifikan, dia melihat ada kemungkinan ongkos pemungutan cukai malah bisa lebih mahal dari tujuan penerimaan cukai untuk negaranya.
Jumlah tersebut, bila dibandingkan potensi penerimaan negara atas barang lain yang belum diterapkan cukai dan dari terbukti berbahaya untuk lingkungan dan kesehatan, sangatlah sedikit.
Dia mencontohkan, berdasarkan kajian INDEF, motor dan mobil bisa menghasilkan Rp 6 triliun dengan pemungutan yang relatif lebih mudah karena telah didukung data yang jelas. Penggunaan kendaraan bermotor pun jelas memiliki dampak buruk berupa emisi gas terhadap lingkungan.
Selain itu, disebut Bhima, ada potensi penerimaan cukai dari produk minuman berpemanis. Dampak kesehatannya terukur, karena diabetes menjadi penyebab kematian nomor tiga di Indonesia. Sementara konsumsi atas produk yang menggunakan pemanis sangat tinggi.
“Lalu kantong plastik yang dari tahun 2015 hanya wacana, sampai sekarang belum ada itu Peraturan Menteri Keuangan terkait pengenaan cukainya. Padahal itu berpotensi penerimaan cukainya sekitar Rp 270 miliar,” ungkap Bhima.
Menurut Bhima, penerapan tarif cukai sebesar 57% untuk likuid essence vape pada 1 Juli 2018 mendatang jelas terlalu terburu-buru. Sebab, selain data yang belum jelas, belum ada kajian pasti tentang dampak vape bagi lingkungan dan kesehatan.
(hps) Next Article Begini Dampak Penggunaan Vape
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular