
Likuid Vape Indonesia Ternyata Diminati AS hingga Dubai
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
18 July 2018 12:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan Heru Pambudi berharap industri produksi vape dalam negeri bisa berkembang dengan orientasi ekspor.
Hal itu dia sampaikan ketika secara resmi menyerahkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) kepada para pengusaha pabrik vape.
"Saya dapat laporan bahwa sudah menunggu importir di negara lain, pesanan dari Amerika Serikat sudah banyak. Sudah banyak juga pesanan dari Eropa dan Timur Tengah khususnya Dubai, jadi Dubai tak hanya pesan TKI saja," tutur Heru di Kantor DJBC, Rabu (18/7/2018).
Oleh sebab itu, Heru ingin ada peningkatan produksi di industri vape dengan orientasi hingga pasar luar negeri, bukan hanya di dalam negeri. Hal itu dia sebut penting sebagai salah satu cara meningkatkan ekspor dan mendorong perekonomian nasional.
Heru sendiri bersedia untuk mendorong industri vape bila memang dapat melakukan kegiatan ekspor. Salah satunya dengan pembebasan bea masuk dan pajak impor.
"Kita harus bisa mendapat peluang ini, tentunya kami akan dorong, caranya kalau bahan baku impor diproses di sini kemudian dikeluarkan, maka kami akan bisa mensupport sehingga bea masuk dan pajak impro bisa bebas," kata Heru.
"Tapi kalau ekspor, kalau nggak ekspor bayar," tambahnya.
Dia berharap industri produksi vape dapat juga meningkatkan lapangan kerja. Sebab, jumlah penggunaan vape sendiri memang tergolong cukup banyak.
Berdasarkan laporan yang dia terima, jumlah produsen di industri vape berjumlah hampir 200 buah. Sementara itu, jumlah pengguna yang aktif sekitar 650.000.
(dru) Next Article Ada Tambahan Waktu untuk Pengusaha sebelum Kena Cukai Vape
Hal itu dia sampaikan ketika secara resmi menyerahkan Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) kepada para pengusaha pabrik vape.
"Saya dapat laporan bahwa sudah menunggu importir di negara lain, pesanan dari Amerika Serikat sudah banyak. Sudah banyak juga pesanan dari Eropa dan Timur Tengah khususnya Dubai, jadi Dubai tak hanya pesan TKI saja," tutur Heru di Kantor DJBC, Rabu (18/7/2018).
Heru sendiri bersedia untuk mendorong industri vape bila memang dapat melakukan kegiatan ekspor. Salah satunya dengan pembebasan bea masuk dan pajak impor.
"Kita harus bisa mendapat peluang ini, tentunya kami akan dorong, caranya kalau bahan baku impor diproses di sini kemudian dikeluarkan, maka kami akan bisa mensupport sehingga bea masuk dan pajak impro bisa bebas," kata Heru.
"Tapi kalau ekspor, kalau nggak ekspor bayar," tambahnya.
Dia berharap industri produksi vape dapat juga meningkatkan lapangan kerja. Sebab, jumlah penggunaan vape sendiri memang tergolong cukup banyak.
Berdasarkan laporan yang dia terima, jumlah produsen di industri vape berjumlah hampir 200 buah. Sementara itu, jumlah pengguna yang aktif sekitar 650.000.
(dru) Next Article Ada Tambahan Waktu untuk Pengusaha sebelum Kena Cukai Vape
Most Popular