Kartu dan Gundu Masuk Barang Impor yang Banjiri Pasar RI

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 January 2018 11:44
Mainan Impor menguasai 60% - 65% pasar di dalam negeri, mulai dari kelereng hingga ice skate dijual di Indonesia.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Perindustrian menyebut aturan mainan impor wajib berlabel Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah salah satu bentuk hambatan non tarif (non tariff barrier) guna mendukung pertumbuhan industri lokal.

Hal ini karena mainan impor masih menguasai pasar di dalam negeri dengan persentase mencapai 60% hingga 65%, di tengah industri mainan lokal yang baru tumbuh.

Terkait dengan impor tersebut, Badan Pusat Statistik (BPS) memiki catatan jenis-jenis mainan yang paling banyak masuk ke Indonesia. 

Dikutip Rabu (24/01/2018), mainan impor yang paling banyak diimpor ke pasar nasional adalah ice skate dan roller skate dengan volume 5.770 ton.


Kemudian, kartu mainan sebanyak 5.470 ton; ayunan dan sarana tempat bermain sebanyak 3.190 ton; kelereng atau gundu sebanyak 2.790 ton; dan rakitan model yang diperkecil seperti model pesawat terbang dan semacamnya sebanyak 1.870 ton.

Sementara itu, dilihat dari negara asal, China menjadi negara yang paling banyak mengirim mainan ke Indonesia, disusul Singapura, Denmark, Malaysia dan Jepang.

Data BPS juga menunjukan, impor mainan, games, dan alat olahraga per 17 Oktober 2017 senilai US$ 240,2 juta (Rp 3,24 triliun) atau tumbuh 49,91% dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai US$ 160,2 juta (Rp 2,16 triliun).


Adapun volume impor per 17 Oktober 2017  juga naik 25,28% mencapai 56.090 ton dibandingkan periode sama tahun lalu hanya 44.770 ton.

Meski demikian, otoritas statistik saat ini belum merangkum total nilai impor mainan sepanjang 2017. Namun, total mainan impor sepanjang 2016 tercatat senilai US$ 210 juta.
(ray/ray) Next Article Aturan Mainan Impor Tanpa Label SNI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular