Internasional

Delegasi Korea Utara dan Selatan Akhirnya Bertemu

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 January 2018 14:41
Delegasi Korea Utara dan Selatan bertemu dan membahas reuni warga negaranya dan keikutsertaan Korea Utara di Olimpiade Musim Dingin
Foto: CNBC
Seoul, CNBC Indonesia - Delegasi Korea Selatan dan Korea Utara akhirnya bertemu dalam sebuah pertemuan resmi pertama dalam dua tahun terakhir hari Selasa (9/1/2018). Dalam pertemuan itu, Korea Selatan mengusulkan agar diadakan sebuah reuni untuk mempertemukan keluarga-keluarga yang terpisah akibat Perang Korea tahun 1950-1953 pada saat penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin bulan depan.

Korea Selatan meminta agar pertemuan tersebut dilaksanakan pada hari Tahun Baru China yang jatuh di tengah-tengah pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, kata Wakil Menteri Persatuan Korea Selatan Chun Hae-sung, dilansir dari AFP.

Dalam pertemuan itu, Korea Utara juga menyatakan akan mengirim atlet dan delegasi tingkat tingginya untuk menghadiri Olimpiade tersebut setelah berbulan-bulan ketegangan yang terjadi akibat uji coba rudal balistik nuklir Pyongyang.

Pertemuan itu diadakan di Panmunjom, sebuah zona bebas militer yang membelah Semenanjung Korea, di wilayah Korea Utara.

Menteri Persatuan Korea Selatan Cho Myoung-gyon dan pemimpin delegasi Korea Utara, Ri Son-gwon terlihat berjabat tangan di pintu masuk bangunan lokasi pertemuan dan sekali lagi di meja pertemuan.

Ri mengenakan lencana bergambar Kim Il-sung, pendiri negara itu, dan penerusnya, Kim Jong-il, di kerah sebelah kiri jasnya. Sementara itu, Cho mengenakan lencana bergambar bendera Korea Selatan di kerah jasnya.

Selain atlet, Korea Utara juga berencana mengirimkan delegasi tingkat tinggi, rombongan pendukung, seniman, dan tim pertunjukan taekwondo ke Olimpiade itu, kata Chun.

Sebelumnya, Presiden Korea Utara Kim Jong Un dalam pidato Tahun Barunya pada Senin (1/1/2018) membuka jalan perdamaian dengan Korea Selatan dengan mengatakan “ia terbuka untuk berdialog” dengan negara tetangganya itu. Pada saat yang sama ia juga menyatakan kepada Amerika Serikat (AS) bahwa negaranya sudah mempersiapkan ‘tombol nuklir’ untuk digunakan jika Korea Utara terancam.

Setelah setahun penuh pernyataan-pernyataan panas dan ketegangan tinggi akibat program senjata nuklir Korea Utara, Kim dalam pidato yang ditayangkan televisi setempat menyatakan negaranya adalah kekuatan nuklir yang bertanggung jawab dan cinta damai. Ia juga menyerukan agar ketegangan militer dengan Korea Selatan diturunkan sambil mempererat hubungan kedua negara, seperti dilansir dari Reuters.

“Kita harus menurunkan ketegangan militer di Semenanjung Korea untuk menciptakan lingkungan yang damai,” ujar Kim. “Baik Korea Selatan maupun Utara harus sama-sama berusaha [mewujudkannya].”
(prm/prm) Next Article Denuklirisasi Korea Utara Masih Jauh dari Kenyataan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular