Internasional

Korut Tampak 'Berhati-hati' Jelang Pertemuannya dengan AS

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
12 March 2018 17:02
Pejabat Korea Selatan mengatakan Korea Utara mungkin sedang mengatur langkah-langkahnya jelang pertemuan dengan Amerika Serikat (AS) bulan Mei mendatang.
Foto: Korean Central News Agency (KCNA) via Reuters
Seoul, CNBC Indonesia - Minimnya pernyataan dari Korea Utara (Korut) mengenai pertemuannya dengan Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar karena mereka berhati-hati dalam mengatur sikapnya jelang pertemuan itu, kata Kementerian Unifikasi Korea Selatan (Korsel) pada hari Senin (12/3/2018).

"Kami belum melihat atau menerima tanggapan resmi dari rezim Korea Utara terkait pertemuan Korea Utara-AS," kata Juru Bicara Kementerian Baik Tae-hyun saat konferensi pers, seperti dilansir dari Reuters.

"Saya merasa mereka menyikapi masalah ini dengan berhati-hati dan mereka butuh waktu untuk mengatur sikap."

Media Korut melaporkan kunjungan seorang delegasi senior dari Korsel pekan lalu, namun belum ada pemberitaan apapun tentang undangan Kim Jong Un untuk bertemu Presiden AS Donald Trump atau Presiden Korsel Moon Jae-in untuk mendiskusikan masa depan program senjata nuklir Pyongyang.

Pejabat Korsel yang membawa undangan dari Kim ke Washington sedang mengunjungi China dan Jepang pekan ini untuk memberi informasi terkini kepada para kepala negara tentang pertemuan tersebut.

Kepala Kantor Keamanan Nasional Korsel Chung Eui-yong yang memimpin delegasi akan bertolak ke Rusia pada hari Selasa (13/3/2018) setelah rapat dengan Presiden China Xi Jinping pada hari Senin, kata pihak kepresidenan atau Blue House.

Trump setuju untuk bertemu dengan Kim Jong Un pada akhir Mei dan kedua negara Korea akan menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi pada akhir April. Lokasi pertemuan Korut dan AS belum ditentukan, sementara Kim Jong Un dan Moon akan bertemu di desa gencatan senjata Panmunjom yang berada di perbatasan kedua negara Korea itu.

Korut dan Korsel sepakat untuk mengadakan pembicaraan untuk menuntaskan rincian dari konferensi tingkat tinggi di antara keduanya. Namun, kedua negara Korea itu belum memberikan pernyataan resmi sejak delegasi Korsel kembali dari Korut pekan lalu, kata Baik.


Kantor berita resmi Korut telah memuji usaha antara Korut dan Korsel untuk mencairkan relasi keduanya, tetapi media negara terus memperingatkan AS dan Jepang tentang penghasutan perang.

Retorika media Korut memang sudah mereda jika dibandingkan dengan ancaman tahun lalu yang mengatakan Pyongyang akan menembakkan misil ke sekitar kawasan AS di Guam jika terprovokasi.
(prm) Next Article 4 Kali Tembakkan Rudal, Korut Ngajak Perang AS & Korsel?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular