InvesTime

Warning! Begini Ciri-ciri Saham Emiten Kena Aksi 'Bandar'

Yuni Astuti, CNBC Indonesia
02 June 2021 15:45
Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand di Bursa Efek Indonesia, Senin (18/2/2019). kompetisi jual beli saham Oppo Stocks in Your Hand (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada beberapa ciri-ciri sebagai pertanda sebuah saham sedang menjadi incaran market maker alias 'bandar' di pasar saham.

Mantan Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Edwin Sebayang yang kini menjabat Direktur PT MNC Asset Management menegaskan, ciri yang pertama bisa dilihat adalah dari pola perdagangan sebuah emiten di pasar modal.

"Kalau dia sudah cukup lama yaitu 1-2 bulan bulan tidak ada volume, tiba-tiba ada volume, dan biasanya ada gerakan-gerakan atau tindakan tertentu, kata kuncinya itu," tegasnya dalam program InvesTime CNBC Indonesia di Jakarta, Senin (31/5/2021) malam.

Ciri kedua yang harus diketahui adalah misalnya sebuah emiten ingin melakukan aksi korporasi diantaranya akuisisi atau emiten yang ingin membagikan dividen, maka biasanya saham tersebut jadi incaran pelaku pasar.

Selanjutnya ini bisa juga terkait dengan rebalancing portofolio yang dilakukan pelaku pasar. Pelaku pasar di sini maksudnya adalah pengelola dana investasi alias fund manager (manager investasi) di mana setiap beberapa bulan sekali portfolio fund manager tersebut harus ditelaah kembali.

"Ini ada apa. Karena ada investor baru masuk atau mau kasih dividen besar itu yang perlu dilakukan," tuturnya.

Edwin menjelaskan, pasar modal adalah tempat bertemunya antara penjual dan pembeli saham. Maka setiap orang yang masuk di dalamnya, menurut Edwin memiliki tujuan masing-masing.

"Yang saya katakan beberapa saham besar tiba-tiba turun. Yang punya dana tersebut, dia harus menyesuaikan bobot mereka. Kalau tidak ada apa-apa ya biasa-biasa saja. Pasti kalau ada tiba-tiba saham ada volume besar ada sesuatu pasti, atau ada private placement [masuknya investor baru lewat penerbitan saham]," ujarnya lagi.

Sebagai orang yang sudah makan asam garam pasar modal Indonesia, Edwin juga mengatakan market maker alias 'bandar' bisa berasal dan bisa siapa saja.

"Market maker ini bisa [trader] lokal dan besar. Rata-rata market maker ini butuh bentuk likuiditas, yang tujuannya mengundang investor besar masuk," tuturnya.

Namun yang pasti, tegasnya, siapapun market maker yang 'bermain', tak ada rasa keadilan di dalamnya. Menurut dia, seperti itulah adanya bagaimana market bekerja, yaitu suplai dan demand.

"Demand suatu saham besar, indeks, market mekanisme seperti itu, jika tak ada satu pihak pun mengontrol, market seperti itu. Benar-benar suplai dan demand," pungkasnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Live Now! Ritel Dibanting, Bandar Masih Setir Bursa Saham RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular