
Live Now! Ritel Dibanting, Bandar Masih Setir Bursa Saham RI?

Jakarta, CNBC Indonesia - Persoalan pra-pembukaan dan pra-penutupan pasar saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali ramai. Kali ini protes dari pelaku pasar berkaitan dengan peristiwa 'dibantingnya' saham-saham berkapitalisasi besar pendorong indeks di saat-saat terakhir perdagangan alias pre-closing.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis pekan lalu (27/5). Saat itu, data perdagangan menunjukkan, saham bank dengan nilai kapitalisasi terbesar di BEI, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) misalnya, anjlok 425 poin atau 1,34% ke level Rp 31.350 per saham dari Rp 32.400 per saham.
Hal serupa terjadi juga pada tiga saham bank pelat merah. Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) saat itu anjlok 2,71% ke level Rp 3.950 per saham. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), juga turun 2,54% ke level Rp 5.750 per saham dan saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), sahamnya turun paling dalam 3,29% ke level Rp 5.150.
Ritel, dengan bujet terbatas, yang sudah menikmati kenaikan harga saham big cap, kemudian merana. Bagaimana sebetulnya menyikapi kejadian ini? Masihkan bandar saham besar kuasai pasar saham RI?
Simak jawabannya dalam talkshow bersama Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI), Edwin Sebayang, LIVE, Senin malam ini (31/5/2021), pukul 18.15 WIB, di InvesTime CNBC Indonesia.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Warning! Begini Ciri-ciri Saham Emiten Kena Aksi 'Bandar'
