
Begini Tips Pilah-pilih Saham Murah tapi Bagus

Jakarta, CNBC Indonesia - Berinvestasi saham saat ini menjadi pilihan menarik bagi masyarakat terutama kaum milenial. Apalagi berinvestasi saham bisa dilakukan dengan modal yang kecil.
CEO Sucor Sekuritas Bernadus Wijaya mengatakan, saat ini ada banyak saham yang harganya di kisaran Rp 10 ribuan sehingga dengan modal Rp 1 juta saja sudah bisa membeli 1 lot saham.
Ia pun menekankan, harga saham yang murah ini bukan berarti sahamnya tidak bagus. Sebab, untuk menilai saham itu bagus atau tidak bukan dilihat dari nominalnya melainkan valuasi perusahaan yang diukur dari Price to Earnings Ratio (PER).
"Kalau kita lihat harga saham itu bukan berdasarkan nominalnya Rp 10 ribu atau Rp 5 ribu. Meski saat ini IHSG sedang tinggi-tingginya tapi masih banyak saham di bawah Rp 10 ribu yang memiliki PE yang masih cukup murah," ujarnya dalam program InvesTime CNBC Indonesia, Senin (18/1/2021).
Bernardus pun memberikan tips bagi investor pemula untuk memilih saham yang murah tapi bagus. Saham murah yang liquid dan transaksinya tinggi perlu menjadi perhatian untuk dijadikan investasi.
"Kita melihat saham murah kita melihat dari PE rasionya dan price to valuenya," kata dia.
Namun, ia menekankan bahwa perlu juga dilihat fundamental dari saham tersebut. Jangan sampai membeli saham yang sedang tinggi karena satu sentimen, namun setelah sentimen hilang harga anjlok tajam.
Oleh karenanya, penting sekali melihat saham murah dari fundamental dan valuasi dan teknikal dari perusahaan tersebut.
"Jangan mau terjebak dengan yang namanya rumor yang ada di market ataupun ajakan-ajakan tapi kita harus kembali melihat fundamentalnya," tegasnya.
Bernadus Wijaya juga mengatakan, bahwa untuk melakukan investasi saham saat ini tidak harus modal besar. Dengan dana maksimal Rp 1 juta saja sudah bisa membeli saham dan mendatangkan cuan.
Namun, ia menuturkan bahwa bagi masyarakat terutama kaum milenial yang baru akan berinvestasi saham. Ada modal utama yang harus dipegang.
Jadi bagi pemula, berinvestasi saham itu yang dilihat bukan nilai awal saat membeli sahamnya.
"Tetapi modal paling penting dalam investasi bukan uang Rp 100 ribu ataupun Rp 1 juta, itu adalah 3M + 1D," ujarnya saat berbincang dengan Daniel Wiguna dalam program InvesTime CNBC Indonesia yang dikutip Senin (18/1/2021).
Adapun 3M + 1D yang dimaksud adalah mindset, metode, money management dan disiplin.
Pertama, mindset. Dalam hal ini ia menekankan bahwa sebagai seorang investor yang harus menjadi fokus adalah keuntungan jangka panjang dan juga konsisten untuk mendapatkan keuntungan serta harus mau belajar.
"Jadi tidak sekedar ikut-ikutan. Apalagi jaman sekarang banyak sekali influencer yang [promosi saham] di Indonesia," kata dia.
Kedua, metode. Dalam hal ini investor diharapkan bisa mengerti bagaimana memilih metodenya baik secara fundamental, teknikal maupun secara materiil ekonominya.
Dalam memilih suatu saham tertentu, calon investor bisa belajar analisis fundamental dalam mengetahui kinerja keuangan perusahaan terkait, dan analisis teknikal dari sisi belajar chart harga saham yang membentuk pola tertentu.
Ketiga, money management. Dalam hal ini adalah bagaimana seorang investor bisa mengatur uang atau modal Rp 1 juta tersebut untuk di investasikan ke beberapa portofolio. Artinya, investor bisa menempatkan dananya di beberapa saham dengan fundamental baik.
Keempat, disiplin. Sebagai seorang investor modal penting lainnya yang harus dimiliki adalah perencanaan investasi (investment plan) yang sudah diatur sejak awal.
Perencanaan ini terkait dengan horizon investasi yang akan diambil oleh si calon investor, apakah jangka panjang atau hanya jangka pendek.
"Dan jangan lupa kita sebagai seorang investor harus tahu style trading kita, karena style setiap orang untuk investasi berbeda-beda," tegasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terungkap! Ini Dampak Negatif dari Short Selling