Tips Investasi Saham

Dari Reksa Dana Mau Pindah ke Saham? Perhatikan Ini Dulu ya

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
22 October 2019 15:20
Untung mana, reksa dana atau beli saham saja?
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Untung mana, reksa dana atau beli saham sekalian? Atau bagi yang sudah investasi di reksa dana, khususnya jenis reksa dana saham (isinya mayoritas instrumen saham), dan merasa kurang untung, bagaimana caranya ingin pindah ke saham?

Untuk menjawabnya, sebetulnya kembali lagi pada tujuan investasi para pembaca sekalian, mau jangka pendek, menengah atau jangka panjang. Perlu juga kita mengukur tipe investasi seperti apa, apakah anda tipe berani mengambil risiko atau atau lebih senang menghindari risiko, atau di tengah-tengah? 

Persoalan ini pun menjadi keresahan beberapa netizen yang membubuhkan komentar di laman Instagram CNBC Indonesia, @cnbcindonesia.

[Gambas:Instagram]


Di akun media sosial ini, ada sebuah pertanyaan dari seorang netizen. Dia curcol, katanya sudah 5 tahun berinvestasi di reksa dana dan tertarik untuk mengalihkan dananya ke instrumen investasi lain berupa saham.

Mengacu data Bursa Efek Indonesia, kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam 5 tahun terakhir hingga Selasa ini (22/10/2019) melonjak hingga 26%. Kendati secara year to date tahun ini IHSG naik tipis sekali 0,03% dan 6 bulan terakhir minus 4,35%.

Untuk hitungan tahunan, data BEI mencatat, tahun 2009 adalah periode paling menarik karena return bisa mencapai 
86,98%.

Adapun kinerja reksa dana hingga saat ini belum mengesankan, kecuali dua produk yakni reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang. Data Infovesta mencatat, hingga September lalu, kinerja produk reksa dana (RD) pendapatan tetap dan RD pasar uang menjadi jenis reksa dana yang positif pada periode September 2019, sedangkan dua jenis reksa dana lain masih negatif yakni RD saham dan RD campuran.

Kenaikan dua jenis produk itu pada September masing-masing 0,79% dan 0,48%. Pencapaian ini juga sama dengan performa kedua jenis instrumen ini pada Agustus lalu.







Lalu jika ingin beralih ke saham, bagaimana sebetulnya hal yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan ini?

Bagi yang akan memulai investasi saham, ada baiknya memperhatikan hal-hal berikut supaya berjalan berinvestasi menjadi lebih lancar dan menguntungkan:

Kenali Sistem Perdagangan saham
Bagi investor pemula, seringkali langsung bertransaksi saham tanpa mengetahui mekanisme perdagangannya secara lengkap. Ada baiknya investor (khususnya pemula) mempelajari mekanisme perdagangan saham di bursa serta mempelajari sistem trading yang dikeluarkan pihak sekuritas.

CNBC Indonesia menulis artikel berjudul "Ingin Tahu Sistem Perdagangan Saham? Simak Ini". Artikel ini dapat digunakan sebagai informasi tambahan dalam mempelajari seluk beluk perdagangan saham dalam negeri.

Kenali Biaya-Biaya Transaksi Saham
Ada baiknya jika seseorang telah memiliki pengetahuan dasar mengenai instrumen saham, maka ketika akan membeli sebuah saham perlu memperhatikan biaya-biaya dalam bertransaksi sebuah saham.

Untuk itu calon investor saham perlu membaca artikel CNBC Indonesia yang berjudul "Sebelum Jual-Beli Saham, Kenali Dulu Biaya-biaya Transaksinya."

Perhatikan Indeks Saham
Jumlah saham yang ditransaksikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin kemarin (21/10/2019) berjumlah 658, tentu banyak bukan?

Tentu tidak mudah memilih mana saham yang baik untuk investasi, untuk itu investor bisa mengacu kepada indeks saham dengan karakteristik tertentu yang dibuat Otoritas bursa misalnya Indeks LQ45, Jakarta Islamic Index (JII), indeks sektoral, maupun indeks yang dikerjasamakan dengan pihak swasta seperti Pefindo, Kompas, Sri Kehati, dan Bisnis Indonesia.

Pembaca dapat menyimak artikel yang dibuat tim CNBC Indonesia berjudul "Mau Investasi Saham tapi Bingung? Ini Tips Memilih Sahamnya" yang bisa menjadi gambaran.


Beli Saham Dicicil atau Sekaligus
Setelah cukup yakin pada satu maupun beberapa saham yang telah di pilih, bagaimana strategi membeli sahamnya? Mau dicicil atau membeli sekaligus? Ada dua metode yang biasanya digunakan dalam membeli saham, yakni membeli saham secara sekaligus atau lump sum dan mencicil atau dollar cost averaging/DCA.

Artikel selengkapnya pada laman CNBC Indonesia.com mengenai hal tersebut dapat disimak pada artikel berjudul "Pilih Mana, Beli Saham Sekaligus atau Dicicil?

Lakukan Analisis Sebelum membeli Sebuah Saham
Membeli suatu saham diibaratkan seperti membeli sebuah bisnis, seorang investor perlu melakukan studi kelayakan (feasibility study) atau analisis agar risiko ketidakpastian berkurang dan terhindar dari kerugian karena sahamnya terus turun.

Ada dua analisis yang digunakan investor dalam berinvestasi saham, yakni analisis fundamental dan teknikal. Kedua analisis tersebut sama baiknya dan dapat digunakan bersamaan untuk memilih saham terbaik.

Terkait hal tersebut CNBC Indonesia pernah membahasnya melalui sebuah artikel berjudul "Lebih Akurat Mana, Analisis Fundamental atau Teknikal?


TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(yam/tas) Next Article Mau "Main" Saham, Ini Ilmu Penting yang Harus Diketahui

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular