
Siapin Biaya Pendidikan Anak dari Saham? Cek 4 Saham Ini Gaes

Jakarta, CNBC Indonesia - "Pendidikan adalah paspor ke masa depan, karena besok milik mereka yang mempersiapkannya hari ini." Begitu kata pejuang hak asasi manusia, Malcolm X soal pentingnya pendidikan. Menginginkan pendidikan yang terbaik bagi anak-anak adalah impian orang tua mana pun.
Untuk mempersiapkan pendidikan anak, tentu akan menyulitkan jika dipersiapkan secara dadakan tanpa perencanaan. Sebab itu, investasi menjadi salah satu cara dalam mempersiapkan dana pendidikan.
Nah salah satu instrumen yang bisa dijadikan pilihan investasi untuk menunjang pendidikan anak dalam jangka panjang ialah saham.
Memang, dalam setahun terakhir Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tak terlalu tumbuh tinggi, hanya 5,43% hingga Jumat (18/10/2019) ini. Namun pertumbuhan indeks acuan di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu dalam 3 tahun terakhir mampu tumbuh 18,71% dan 5 tahun terakhir melesat 25%.
Dalam 5 tahun terakhir ini, data BEI juga mencatat ada beberapa saham yang memberikan return menarik, dan tentu saja jadi pilihan investasi untuk jangka panjang kendati semua keputusan investasi kembali pada diri investor masing-masing.
Dari semua saham, saham-saham anggota konstituen Indeks LQ45 (deretan 45 saham paling likuid) masih jadi acuan untuk melihat mana saham dengan likuiditas dan fundamental perusahaannya dianggap cukup baik.
Beberapa saham pilihan Tim Riset CNBC Indonesia bisa menjadi pilihan untuk dilirik sebagai investasi dalam 5 tahun mendatang. Sekali lagi, pemilihan saham kembali kepada kebijakan anda sendiri.
Kendati IHSG dalam 5 tahun memberikan gain 25%, tapi deretan saham-saham berikut mampu memberikan keuntungan bahkan hingga 174%.
Saham-saham yang ada di bawah ini memiliki tingkat fluktuasi harga yang tidak terlalu besar tetapi memberikan kenaikan harga yang bisa dibilang tidak kecil.
Berikut saham-sahamnya:
No | Nama Saham | Kode Saham | Kinerja 5 Tahun (%) | Sensivitas ke IHSG |
1 | PT Bank Central Asia Tbk | BBCA | 174 | 0,91 |
2 | PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk | ICBP | 125 | 0,539 |
3 | PT Bank Rakyat Indonesia Tbk | BBRI | 99,51 | 1,37 |
4 | PT Telekomunikasi Indonesia Tbk | TLKM | 68,15 | 0,77 |
Keempat saham di atas adalah anggota dari Indeks LQ45, indeks yang mengukur performa harga dari 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Sedangkan beta saham diperoleh dari rilis Pefindo Beta Stocks. Pefindo adalah perusahaan yang melakukan pemeringkatan aset keuangan terutama surat utang. Pefindo secara rutin merilis angka beta saham untuk digunakan pelaku pasar secara luas.
Beta merupakan indikator yang digunakan dalam mengukur sensitivitas suatu saham terhadap pergerakan pasar secara keseluruhan dengan kata lain yakni IHSG.
Pada angka beta, nilai angka satu merupakan patokan awal. Jika suatu saham memiliki angka beta 1 maka pergerakannya selaras dengan IHSG, jikalau beta sahamnya kurang dari satu maka sensitivitas terhadap fluktuasi pergerakan harganya dapat dikatakan lebih rendah dari IHSG.
Ukuran beta yang dipilih di atas tidak terlalu jauh dari angka satu, supaya investor tidak terjebak dalam fluktuasi harga, sehingga ketika membeli sebuah saham tidak terjebak di harga tinggi dan membuat investasi menjadi semakin nyaman.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(yam/tas) Next Article Ingin Tahu Sistem Perdagangan Saham? Simak Artikel Berikut