Siapa di Belakang Wadhe Putera yang Rilis MTN Rp 248 M?

Irvin Avriano Arief, CNBC Indonesia
12 April 2019 19:19
PT Wadhe Putera Nusantara menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN).
Foto: lippomalls.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan afiliasi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) yaitu PT Wadhe Putera Nusantara menerbitkan surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN) senilai total Rp 248 miliar sejak awal April ini. 

Dalam tiga keterbukaan informasi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang terpisah, Wadhe Putera menerbitkan tiga seri MTN yaitu Seri A, B, dan C dengan besaran masing-masing Rp 156 miliar, Rp 42 miliar, dan Rp 50 miliar dan memiliki periode jatuh tempo yang sama yaitu 15 Februari 2024 atau 5 tahun.  

Tiga Seri MTN itu memanfaatkan jasa PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) sebagai bank kustodian dan memberikan kupon bunga 12,3% per tahun kepada investor.  

Meskipun sama dalam hal bank kustodian, periode penerbitan tiga seri itu berbeda yakni masing-masing pada 5 April, 10 April, dan 12 April 2019.  

Dari penelusuran Tim CNBC Indonesia, diketahui Wadhe Putera menjadi pengelola mal milik Grup Lippo yaitu Lippo Plaza Ekalokasari di Bogor dan menyewakan gedung kepada beberapa pihak.  

Wadhe Putera merupakan anak usaha yang sepenuhnya dimiliki PT Metropolis Propertindo Utama, dan Metropolis merupakan salah satu pemegang saham LPKR.  

Dalam laporan keuangan kuartal III-2018 LPKR, disebutkan, bahwa sebagai pihak ketiga, Metropolis Propertindo menjadi pihak yang dimintakan jasanya oleh PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) untuk mencari lahan bagi kepentingan emiten properti industri Grup Lippo tersebut. 

Selain itu, Metropolis Propertindo juga menjadi pihak yang memiliki rumah sakit dan kemudian disewakan kepada anak usaha LPKR dalam beberapa kontrak. 

Beberapa di antaranya adalah dengan RS Siloam Hospitals Sumsel (RSSH) untuk rumah sakit Siloam Sriwijaya, PT Berlian Cahaya Indah untuk rumah sakit Siloam Hospitals Purwakarta, PT Krisolis Jaya Mandiri untuk Rumah Sakit Siloam Hospitals Kupang, dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). 

Dengan SILO, Metropolis Propertindo memiliki beberapa kontrak seperti jual beli saham Siloam Hospitals Malang, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals Surabaya Sea Master. 

Keduanya juga memiliki kontrak hak untuk membangun properti yang akan digunakan sebagai Siloam Hospitals Padang, Siloam Hospitals Bangka Belitung, dan Siloam Hospitals Semarang Srondol.

Selain itu digunakan juga untuk Siloam Hospitals Bogor Internusa, Siloam Hospitals Jember, Siloam Hospitals Bluemall Bekasi, Siloam Hospitals Bekasi Grand Mall, Siloam Hospitals MT Haryono, Siloam Hospitals Salemba, dan Siloam Hospitals Lampung.
 

Metropolis Propertindo diketahui memiliki direktur Sugianganto Budisuharto, yang juga mantan direktur SILO dan masih menjabat sebagai pialang asuransi Grup Lippo yaitu PT AON Indonesia.   

Grup Lippo baru diguncang masalah penangkapan manajemen terkait dengan dugaan suap perizinan megaproyek Meikarta pada tahun lalu.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(irv/tas) Next Article Pemilik Eat and Eat dan Ta Wan akan Diakuisisi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular