Ingin Investasi Berbunga di Atas Deposito? Carinya di Sini
Ranny Virginia Utami, CNBC Indonesia
01 November 2018 13:03
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel melalui Sukuk Tabungan ST-002 dengan tingkat imbalan sebesar 8,3%. Sukuk ini dapat dibeli dengan nilai minimum Rp 1 juta dan maksimal Rp 3 miliar.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tujuan penerbitan sukuk negara ini adalah untuk mendorong pembiayaan, terutama dari sektor syariah, secara lebih luas.
"Kami melakukan diversifikasi dari sisi instrumen, edukasi, dan meminta kerja sama kepada lembaga keuangan untuk membuka lebih banyak dan lebih besar investor based yang baru terutama sehingga familiar dengan instrumen ini dan volume investasinya jadi lebih besar," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
Penerbitan sukuk negara ternyata cukup memberikan kontribusi sebagai sumber alternatif pembiayaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), terutama dalam membiayai proyek-proyek infrastruktur.
Sri Mulyani pun ingin memanfaatkan sektor keuangan syariah ini, mengingat ternyata ada 1.500 proyek, termasuk di antaranya pembangunan 332 bendungan, irigasi, hingga gedung perkuliahan 54 kampus di Indonesia, dibiayai oleh sukuk negara.
"Saya rasa kita bisa membuka lebih banyak jenis proyek yang baru, bahkan proyek-proyek yang punya return cukup baik sehingga dana yang dikelola mereka bisa masuk," kata Sri Mulyani.
Masa penawaran sukuk negara ST-002 mulai dibuka pada 1 - 22 November 2018. Sri Mulyani optimistis hasil dari periode pemesanan ini setidaknya dapat mencapai angka Rp 1 triliun.
"Insya Allah. Kemarin kami melihat cukup bagus. Kami menargetkan Rp 3 triliun dapat Rp 8 triliun, dan minat serta appetite dari sisi ritel itu masyarakat umum ternyata sangat besar dengan satuan yang lebih kecil sekarang yaitu Rp 1 juta sudah bisa order," kata Sri Mulyani.
ST-002 merupakan instrumen sukuk negara ritel yang dijual kepada investor individu secara online (e-SBN). Sukuk tabungan ini dapat dibeli melalui platform elektronik di sejumlah mitra distribusi, di antaranya adalah Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BTN, Bank Permata, Investree, Modalku, Bareksa, Tanamduit, dan Trimegah.
(roy) Next Article Membedah Peluang Cuan di Sukri SR-011
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan tujuan penerbitan sukuk negara ini adalah untuk mendorong pembiayaan, terutama dari sektor syariah, secara lebih luas.
"Kami melakukan diversifikasi dari sisi instrumen, edukasi, dan meminta kerja sama kepada lembaga keuangan untuk membuka lebih banyak dan lebih besar investor based yang baru terutama sehingga familiar dengan instrumen ini dan volume investasinya jadi lebih besar," kata Sri Mulyani di Gedung Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
"Saya rasa kita bisa membuka lebih banyak jenis proyek yang baru, bahkan proyek-proyek yang punya return cukup baik sehingga dana yang dikelola mereka bisa masuk," kata Sri Mulyani.
Masa penawaran sukuk negara ST-002 mulai dibuka pada 1 - 22 November 2018. Sri Mulyani optimistis hasil dari periode pemesanan ini setidaknya dapat mencapai angka Rp 1 triliun.
"Insya Allah. Kemarin kami melihat cukup bagus. Kami menargetkan Rp 3 triliun dapat Rp 8 triliun, dan minat serta appetite dari sisi ritel itu masyarakat umum ternyata sangat besar dengan satuan yang lebih kecil sekarang yaitu Rp 1 juta sudah bisa order," kata Sri Mulyani.
ST-002 merupakan instrumen sukuk negara ritel yang dijual kepada investor individu secara online (e-SBN). Sukuk tabungan ini dapat dibeli melalui platform elektronik di sejumlah mitra distribusi, di antaranya adalah Bank BNI, Bank BRI, Bank BTN, Bank Mandiri, Bank BCA, Bank BTN, Bank Permata, Investree, Modalku, Bareksa, Tanamduit, dan Trimegah.
(roy) Next Article Membedah Peluang Cuan di Sukri SR-011
Most Popular