Jelang Akhir Pekan, Harga CPO Menguat! Semoga Awet...
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) di Bursa Malaysia Exchange terpantau kembali menguat di sesi awal perdagangan jelang akhir pekan Jumat (11/8/2023) mematahkan koreksi pada perdagangan kemarin.
Melansir Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan terpantau menguat 0,62% ke posisi MYR 3.751 per ton pada pukul 08:00 WIB. Kendati menguat, harga CPO masih berada di level psikologi 3.700 setelah sebelumnya sempat bercokol di level 4.000.
Pada perdagangan Kamis (10/8/2023) harga CPO berakhir ambrol 1,14% ke posisi MYR 3.728 per ton. Dengan ini, dalam empat hari perdagangan harganya sudah ambles 3,39%, sementara secara bulanan jatuh 3,87%, dan ambrol 10,69% secara tahunan.
Menguatnya harga CPO terjadi di tengah peningkatan persediaan akhir Juli yang lebih kecil dari perkiraan dan peningkatan ekspor Agustus.
Persediaan minyak sawit akhir Juli Malaysia meningkat 0,68% dari bulan sebelumnya ke level tertinggi lima bulan sebesar 1,73 juta metrik ton, menurut data Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).
Namun, persediaan berada di bawah ekspektasi pasar karena ekspor melonjak dengan kecepatan yang lebih cepat.
Sementara dari sisi produksi melonjak 11,21% menjadi 1,61 juta ton, tertinggi sejak Januari, data MPOB menunjukkan. Ekspor naik 15,55% menjadi 1,35 juta ton, jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan.
"Secara keseluruhan, pasar tampaknya bersiap untuk rebound yang kuat dari posisi terendah baru-baru ini," kata Paramalingam Supramaniam, direktur broker Pelindung Bestari yang berbasis di Selangor dikutip dari Reuters.
Ekspor produk minyak sawit Malaysia untuk 1-10 Agustus naik 5,9% dari minggu yang sama di Juli, menurut surveyor kargo Intertek Testing Services. Surveyor kargo lainnya, AmSpec Agri Malaysia, mengatakan ekspor melonjak 17,5%.
Permintaan minyak sawit telah meningkat karena diskon untuk soyoil dan sunoil telah tumbuh, didorong oleh kenaikan harga minyak saingan baru-baru ini karena kekhawatiran produksi di AS dan gangguan pasokan dari wilayah Laut Hitam, kata pejabat industri.
Kontrak soyoil teraktif Dalian DBYcv1 naik 2%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,3%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,3%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
CNBC INDONESIA RESEARCH
research@cnbcindonesia.com
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(aum/aum)