Analisis Teknikal

IHSG Mau Coba Jebol 6.900 Nih Sebelum Tutup Pekan

Putra, CNBC Indonesia
11 August 2023 07:55
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup menguat pada perdagangan Kamis (10/8/2023).

IHSG naik 0,26% ke posisi 6.893,28. IHSG hingga Kamis masih belum mampu bertahan di atas level psikologis 6.900 usai sempat menembus 6.910,75 di awal sesi.

Secara sektoral, sektor energi dan industri menjadi penopang terbesar IHSG pada Kamis, yakni masing-masing sebesar 1,99% dan 1,1%.

Selain itu, beberapa saham juga turut menjadi penopang IHSG pada akhir perdagangan Kamis. Berikut saham-saham yang menopang IHSG pada perdagangan Kamis.

Sejalan dengan sektor energi yang menjadi penopang terbesar IHSG Kamis, saham raksasa batu bara yakni PT Bayan Resources Tbk (BYAN) menjadi penopang terbesar indeks, yakni mencapai 10,7 indeks poin.

IHSG kembali menguat, di tengah sikap investor yang menanti rilis data inflasi AS pada periode Juli 2023. Pasar dalam survei Dow Jones memperkirakan inflasi AS akan mencapai 0,2% (month-to-month/mtm) dan 3,3% (year-on-year/yoy) pada Juli. Sebagai informasi, inflasi AS pada Juni berada di 0,2% (mtm) dan 3% (yoy).

Artinya, inflasi AS secara tahunan diprediksi meningkat. Hal ini menjadi kekhawatiran pasar karena inflasi yang meningkat akan membuat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) kembalihawkishdengan kebijakan suku bunganya. Kenaikan inflasi akan menjauhkan AS untuk memenuhi target inflasi di kisaran 2%.

Negeri Paman Sam juga akan mengabarkan data penting lainnya Kamis yaitu tingkat klaim pengangguran pada pekan yang berakhir per 5 Agustus 2023.

Pada pekan sebelumnya, jumlah pekerja yang mengajukan klaim pengangguran AS mencapai 227 ribu. Jumlah tersebut naik dari pekan sebelumnya yang sebesar 221 ribu.

MelansirTrading Economics, konsensus pasar memperkirakan klaim pengangguran pengangguran AS akan kembali meningkat menjadi 230 ribu.TEForecastmemprediksi kenaikan yang lebih rendah di 229 ribu.

Kenaikan tersebut cukup kecil untuk menyimpulkan jika pasar tenaga kerja AS sudah mendingin. Hal ini bisa mendukung kemungkinan bahwa The Fed masih akan memperpanjang siklus pengetatannya tahun ini.

Hari ini, investor akan menyimak pergerakan bursa saham AS, Wall Street, usai rilis data inflasi.

Analisis Teknikal

JakartaFoto: Teknikal
Jakarta

IHSG dianalisis berdasarkan periode waktu harian (daily) menggunakan moving average (MA) dan Fibonacci retracement untuk mencari resistance dan support terdekat.

Pada Kamis, IHSG kembali berbalik ke atas area penting 6.880 (Fibonacci 78,6%). Sejauh ini, IHSG kembali bertahan di atas support kunci, yakni garis MA 200 (6.833).

Pergerakan IHSG juga dilihat dengan indikator teknikal lainnya, yakni Relative Strength Index (RSI) yang mengukur momentum.

RSI merupakan indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu.

Indikator RSI berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20. Dalam grafik harian, posisi RSI naik naik ke 56,78.

Sementara, dilihat dari indikator lainnya, Moving Average Convergence Divergence (MACD), garis MACD di bawah garis sinyal usai membentuk death cross pada Rabu pekan lalu.

Hari ini, IHSG berpeluang menguji area resistance terdekat berupa level psikologis 6.900 sebelum menentukan arah selanjutnya. Adapun, support terdekat di 6.880 (Fibonacci 78,6%) dan garis MA 200 (6.834) sebelum menentukan arah selanjutnya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dua Hari di Zona Merah, IHSG Kembali Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular