
RI Punya Cukup Senjata, Semoga Bisa Redam Badai dari Amerika

Beralih ke dalam negeri, sentimen di Tanah Air sepertinya masih terkait dengan musim rilis laporan keuangan periode semester pertama 2023. Oleh karena itu, selain musim rilis kinerja keuangan, pasar akan berfokus kepada sentimen eksternal.
Sejauh ini, beberapa emiten yang sudah merilis kinerja keuangannya pada semester I-2023 cukup menggembirakan.
Sejumlah emiten berkapitalisasi pasar besar (big cap) mampu menorehkan kinerja cemerlang. Sebagai contoh, ada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) yang kompak meraih pertumbuhan laba bersih.
Laba bersih BBCA tercatat Rp24,19 triliun atau tumbuh sebesar 34% (year-on-year/yoy) sementara itu laba BBNI melonjak 17% menjadi Rp 10,3 triliun pada semester I-2023.
Kemudian, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat laba bersih naik 24,9% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 25,23 triliun. Selain kinerja bisnis bank, hal ini tidak terlepas dari perusahaan anak.
Untuk emiten perbankan raksasa, tinggal PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang belum merilis kinerja keuangannya pada semester I-2023.
Beralih ke emiten big cap lainnya, kenaikan pendapatan juga masih ditorehkan emiten konsumer milik Grup Salim, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), di mana emiten produsen Indomie ini meraup laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,72 triliun pada semester I-2023. Jumlah tersebut terbang 196,60% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 1,93 triliun
Sementara induk ICBP, yakni PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 5,56 triliun pada semester I-2023. Jumlah tersebut melambung 91,93% dari sebelumnya Rp 2,9 triliun.
Sebaliknya, laba raksasa telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) justru turun 4,16% (yoy) menjadi Rp 13,31 triliun.
Pada saat bersamaan, emiten lain mencetak kinerja yang bervariasi dalam enam bulan pertama 2023. Sementara dari sisi pergerakan sahamnya, pelaku pasar tampak sudah terlebih dulu mengantisipasi musim rilis kinerja emiten.
Pelaku pasar kini menunggu laporan keuangan perusahaan besar terutama di sektor tambang, transportasi, properti, hingga konstruksi.
Kinerja laporan keuangan perusahaan setidaknya bisa mencerminkan seperti apa laju pemulihan ekonomi Indonesia serta dampaknya kepada perusahaan.
Sementara itu pada hari ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI akan menggelar Rapat Dewan Komisioner (RDK) dan konferensi pers pada pukul 16:00 WIB.
(chd/chd)