
Kinerja Keuangan Semester I Membaik, Kok Saham GGRM Ambles?

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten produsen rokok asal Kediri yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) ambles pada perdagangan sesi II Rabu (2/8/2023), meski laba bersih perseroan pada semester pertama 2023 melesat lebih dari 200%.
Per pukul 13:37 WIB, saham GGRM ambles 4,18% ke posisi Rp 26.350/unit. Saham GGRM pada hari ini bergerak di rentang harga Rp 26.200 - Rp 27.550 per unit.
Saham GGRM sudah ditransaksikan sebanyak 5.651 kali dengan volume sebesar 3,76 juta lembar saham dan nilai transaksinya sudah mencapai Rp 100,35 miliar. Adapun kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 50,7 triliun.
Hingga pukul 13:37 WIB, di order bid atau beli, pada harga Rp 26.200/unit menjadi posisi dengan antrian beli terbanyak pada hari ini yakni mencapai 908 lot atau sekitar Rp 2,4 miliar.
Sedangkan di order offer atau jual, di harga Rp 26.500/unit menjadi posisi dengan antrian jual terbanyak pada hari ini yakni sebanyak 596 lot atau sekitar Rp 1,6 miliar.
Koreksi saham GGRM terjadi meski kinerja keuangannya pada semester I-2023 cenderung positif. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, laba bersih hingga semester I-2023 naik 243,9% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 3,29 triliun, dari sebelumnya pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 956 miliar.
Namun, pendapatan GGRM merosot di semester I-2023, yakni sebesar 9,43% (yoy) menjadi Rp 55,85 triliun, dari sebelumnya pada semester I-2022 sebesar Rp 61,67 triliun.
Kendati demikian, biaya pokok penjualan turun 17,9% (yoy) menjadi Rp 47,91 triliun. Dengan demikian laba bruto masih dapat naik 54,6% (yoy) menjadi Rp 7,93 triliun.
Selain positifnya kinerja keuangan GGRM, sentimen dari masuknya kembali GGRM di indeks LQ45 seharusnya masih menjadi sentimen positif bagi GGRM.
Dalam rebalancing indeks LQ45 terbaru, GGRM resmi masuk lagi sebagai salah satu konstituen indeks LQ45 karena pulihnya kinerja bottom line dan prospek ekonomi domestik yang masih positif mendukung bisnis.
Adapun rebalancing LQ45 kali ini akan secara efektif diberlakukan pada 3 Agustus 2023 - Januari 2024. Masuknya saham emiten milik konglomerat Susilo Wonowidjojo ini akan menyumbang bobot sekitar 0,51% terhadap indeks dengan free float sebesar 17,16%.
Diketahui, saham GGRM sudah terkoreksi selama delapan hari beruntun, jika memasukan perdagangan hari ini. Dalam delapan hari terakhir, saham GGRM sudah terkoreksi hingga 9,14%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Cukai Naik Terus, Bisnis Rokok GGRM Masih Secerah Surya?