
Dolar Eksportir Wajib Mudik Mulai Hari ini! Pasar RI Pesta?

Beralih ke Amerika Serikat (AS), bursa saham Wall Street ditutup menghijau di perdagangan awal pekan sekaligus akhir perdagangan Juli 2023, di tengah pendapatan perusahaan yang optimistis dan harapan soft landing untuk ekonomi AS. Sementara pendinginan inflasi memicu taruhan pada jeda kenaikan suku bunga.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,28% ke posisi 35.559,53, 0S&P 500 naik 0,15% ke 4.588,96, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,21% menjadi 14.346,02.
Perdagangan periode Juli 2023 resmi berakhir dan Wall Street berhasil mengakhirinya dengan torehan positif. Sepanjang Juli 2023, Dow Jones berhasil melonjak 5,04%, sedangkan S&P 500 melesat 4,85%, dan Nasdaq melompat 5,55%.
Ketiga indeks berhasil menorehkan kinerja yang cukup baik di Juli 2023, karena prospek membaiknya sentimen global, terutama prospek kebijakan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), meski The Fed mengisyaratkan masih akan bersikap hawkish, tergantung dengan data-data ekonomi AS kedepannya.
Sebelumnya pada pekan lalu, The Fed kembali menaikkan suku bunga ke level tertinggi dalam lebih dari 22 tahun setelah melewati kenaikan seperempat poin yang sangat dinantikan.
Ketua The Fed, Jerome Powell mengatakan bank sentral akan membuat keputusan berdasarkan data dari pertemuan demi pertemuan.
Investor semakin berharap tentang prospek skenario soft landing dalam beberapa pekan terakhir karena data ekonomi menunjukkan kekuatan berkelanjutan di pasar tenaga kerja dan inflasi yang menurun, serta pendapatan kuartal II-2023 yang lebih baik dari harapan pasar.
"Penghasilan yang masuk tidak seburuk yang ditakuti, jelas itu hal yang baik untuk pasar," kata Chris Zaccarelli, dari Independent Advisor Alliance, dikutip dari CNBC International.
"Salah satu alasan pasar menguat sepanjang bulan ini adalah selain kabar baik bagi perekonomian yang telah kami lihat sepanjang tahun. Kami juga melihat bahwa pendapatan perusahaan tampaknya tidak terlalu terpengaruh seperti yang dikhawatirkan banyak orang," tambahnya.
Sementara musim pendapatan kuartal II-2023 yang sudah berjalan lebih dari setengahnya, investor menanti rilis laporan keuangan dari nama-nama emiten besar seperti Amazon dan Apple pada Kamis pekan ini, yang dapat "mengatur nada" untuk pasar lainnya.
Selain masih dari rilis kinerja keuangan kuartal II-2023, investor juga akan berfokus kepada rilis data aktivitas manufaktur AS dan data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada pekan ini.
Data aktivitas manufaktur AS periode Juli 2023 versi S&P Global dan ISM akan dirilis pada hari ini. Keduanya diprediksi mengalami kenaikan, tetapi keduanya terpantau masih berada di zona kontraksi, yang menandakan bahwa sektor manufaktur di AS masih lesu.
Sementara untuk data tenaga kerja AS yang akan dirilis pada hari ini yakni data JOLTS Job Openings. Adapun untuk data tenaga kerja AS lainnya yang akan dirilis pada pekan ini yakni data perubahan tenaga kerja ADP, data klaim pengangguran mingguan periode pekan lalu, dan data non-farm payroll (NFP.
Data tenaga kerja ini tentunya akan menjadi pertimbangan The Fed untuk menentukan langkah kebijakan suku bunga acuannya berikutnya. Jika inflasi terus menurun, tetapi data tenaga kerja masih cukup kuat, maka The Fed masih akan mempertahankan sikap hawkish-nya.
(chd/chd)